Bireuen (Najib Z/ Frz)— Grup marawis MIN 50 Bireuen meriahkan tasyakur bintang AlQur'an angkatan pertama dan wisuda kelulusan murid kelas VI di aula lama setdakab Bireuen, Kamis (12/5/2022).
Grup marawis beranggotakan 12 murid tampil mengenakan koko putih dipadu celana hitam, peci hitam dan sarung hitam yang dikalungkan ke dada menghibur 136 wisudawan dan ratusan wali murid serta sejumlah tamu undangan.
Hadir tamu undangan diantaranya kepala Kankemenag Bireuen, Drs H Zulkifli Idris MPd, koordinator pengawas (korwas) madrasah, pengawas madrasah, dan ketua komite madrasah MIN 50 Bireuen.
Tabuhan hajir, simbal, marawis dan dumbuk batu membahana, lantunan shalawat "An-Nabi Shallu 'Alaih" membuat penonton terpana. Tampak sejumlah wali murid mengabadikan penampilan marawis menggunakan ponsel mereka dari tempat duduk masing-masing.
Pelatih grup marawis MIN 50 Bireuen, Arif Muhammad Ikbal SPdI dalam sinopsisnya menjelaskan, grup marawis MIN 50 Bireuen dibentuk pada akhir Maret 2022 lalu.
"Anak-anak latihan dalam waktu dua minggu selama bulan puasa di bulan April. Dengan segala kelebihan dan kekurangannya, para siswa yang mengikuti latihan mampu dan berhasil menampilkan penampilan terbaik mereka pada acara wisuda ini," kata Ikbal disambut tepuk tangan penonton.
Ia melanjutkan, marawis adalah salah satu jenis "band tepuk" dengan perkusi sebagai alat musik utamanya.
Kesenian marawis berasal dari negara timur tengah terutama dari Yaman. Nama marawis sendiri diambil dari nama salah satu alat musik yang dipergunakan dalam kesenian tersebut.
Musik ini merupakan kolaborasi antara kesenian Timur Tengah dan Betawi, dan memiliki unsur keagamaan yang kental. Hal tersebut tercermin dari berbagai lirik lagu yang dibawakan yang merupakan pujian dan kecintaan kepada Sang Pencipta, jelas Arif.