Banda Aceh (Humas)---Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Aceh, Dr H Iqbal SAg MAg mengatakan moderasi beragama adalah program pemerintah melalui Kementerian Agama yang diimplementasikan sebagai wujud kepedulian dan moderat dalam beragama, dan progam ini sudah berjalan hampir tiga tahun.

Hal ini disampaikan Kakanwil ketika menyampaikan materi pada Sosialisasi Moderasi Beragama yang digelar Kemenag Banda Aceh di ITLC, Senin 27 September 2021.

“Moderasi merupakan upaya pemerintah untuk mendidik masyarakat agar lebih memahami nilai-nilai Agama dan keagamaan ditengah perbedaan, seyogyanya perbedaan itu menjadi penguat dan persatuan, menciptakan kedamaian dan hidup yang penuh kerukunan,” kata Iqbal.

Selain itu, melalui pemahaman moderasi beragama yang utuh diharapkan mampu membawa kesejukan dan menciptakan masyarakat yang tentram serta terhindar dari upaya pihak yang tak bertanggungjawab memanfaatkan situasi.

Iqbal berharap masyarakat Aceh yang selama ini hidup rukun dalam keberagaman dan majemuk jauh dari konflik beragama.

“Khusus di Aceh masalah kerukunan umat beragama tidak ada konflik dan perbedaan yang mengancam persatuan. Hal ini mnjadi bukti bahwa toleransi masyarakat Aceh sudah menjadi bagian dalam kehidupan. Kita hidup berdampingan meski berbeda agama, walaupun Islam lebih mayoritas namun tidak ada agama lain yang terusik,” katanya.

Iqbal juga berharap agar kegiatan ini dapat meningkatkan wawasan dan keilmuan dan menjadi penyambung informasi dari pemerintah kepada masyarakat.

"Saya berharap kegiatan yang penting ini dapat menambah wawasan dan keilmuan sehingga dapat menyelesaikan persoalan yang dihadapi jemaah calon haji, menjadi penyambung informasi dari pemerintah kepada masyarakat sehingga berita yang tidak benar dapat ditangkal,” ungkapnya.

Kegiatan yang diselenggarakan melalui PHU ini bertema mewujudkan "Moderasi beragama di indonesia yang rahmatan lil alamin" juga menghadirkan narasumber Waled Rusli Daud, dan Tgk Masrul Aidi.

Kegiatan ini berlangsung selama 2 hari tanggal 27 s.d 28 September 2021 diikuti unsur KUA, Ormas dan mahasiswa.[]