CARI
Rekomendasi Keywords:
  • Azhari
  • Kakanwil
  • Hari Santri
  • Halal
  • Islam
  • Madrasah
  • Pesantren

Jejak Sejarah Haji Tertua di Indonesia yang Nyaris Punah

Image Description
Inmas Aceh
  • Penulis
  • Dilihat 1325
Kamis, 19 Desember 2019
Featured Image

Sabang (Vic/ Rizl) --- Pulau Rubiah yang terletak di Sabang, dikenal banyak orang sebagai daerah tujuan wisata. Daya tarik tersendiri dengan pesona alam bawah laut yang indah menyedot ketertarikan pengunjung baik lokal maupun mancanegara  untuk berkunjung ke sana. 

Di tengah-tengah pulau Rubiah, sebenarnya masih ada sebuah situs sejarah yang merekam jejak perjalanan bangsa Indonesia dimasa lalu dalam menunaikan ibadah haji. Situs sejarah ini merupakan debarkasi (tempat mendaratnya) jemaah haji Indonesia sepulang dari Tanah Suci Mekkah dimasa kolonial Belanda.

Untuk sampai ke situs sejarah tersebut dapat ditempuh dengan menggunakan boat penyeberangan dari dermaga Teupin Layeu Iboih yang memakan waktu sekitar tiga menit dan merapat langsung ke dermaga pulau Rubiah. 

Sesampai di pulau Rubiah pengunjung dapat langsung menuju lokasi Karantina Haji Pertama di Indonesia dengan menempuh jalan setapak yang mendaki. Jaraknya sekitar dua ratus meter dari lokasi boat ditambatkan.

Dilokasi inilah berlangsung nyaris sehari penuh, kegiatan gotong royong karyawan-karyawati Kankemenag Sabang dalam rangka HAB Ke-74 Kementerian Agama, Kamis pagi sampai menjelang petang (19/12/2019).

Walaupun bangunan peninggalan sejarah ini hanya tinggal bangunan tua yang sudah tidak terawat bahkan lima puluh persen bangunan Karantina Haji Pertama di Indonesia ini sudah rata dengan tanah, dikelilingi semak belukar serta hutan lebat.

Kondisi ini tidak mematahkan semangat karyawan Kemenag Sabang bergotong royong untuk membersihkan situs bersejarah di pulau Rubiah sambil merekam napak tilas sejarah perjalanan haji di Indonesia.

H Murdani M Ag Kasi Haji dan Umrah Kemenag Sabang memberikan informasi singkat tentang sejarah Karantina Haji Pertama di Indonesia yang ada di pulau Rubiah Sabang, "Bangunan Karantina Haji Pertama di Indonesia ini salah satunya terdapat di pulau Rubiah Sabang. Dibangun oleh penjajah Belanda sekitar tahun 1920 Masehi, untuk mendukung proses keberangkatan jemaah calon haji dari embarkasi Sabang yang masih menggunakan kapal laut." ujarnya.

"Di pulau ini sebenarnya hanya lokasi Karantina Haji di masa itu. Setelah jemaah haji tiba kembali di tanah air, mereka dikarantina kan sementara waktu sekitar empat puluh hari. Setelah dianggap sehat barulah mereka dipulangkan kembali ke kampung masing-masing." ucap Murdani.

Ia menerangkan bahwa tujuan karantina ini untuk mencegah penularan penyakit berbahaya yang mungkin saja dibawa oleh jemaah yang baru pulang dari menunaikan ibadah haji. Lamanya waktu karantina dikarenakan pada masa itu belum ditemukan vaksin untuk mencegah terjangkitnya kuman pembawa penyakit menular seperti sekarang.

Murdani menambahkan, "Proses perjalanan jemaah calon haji dimasa itu dimulai dari embarkasi yang berlokasi di Gampong Kuta Timu."  Masyarakat Sabang menyebutnya dengan "Kampoeng Haji".

Nama ini lebih populer dimasyarakat hingga kini.  Karena jemaah calon haji yang akan berangkat ke Tanah Suci Mekkah dengan menumpang kapal laut diinapkan terlebih dulu dilokasi ini. Setelah selesai diproses sesuai aturan di masa itu barulah jemaah berlayar menggunakan kapal laut. Sepulang dari Mekkah mereka dikarantina beberapa waktu di Karantina Haji Pulau Rubiah Sabang.

Sejarah menyebutkan, lanjut Murdani, setelah penjajah Jepang berhasil merebut Indonesia dari pihak Belanda, kemudian Jepang menjadikan situs karantina ini menjadi salah satu benteng pertahanan mereka.

"Pertempuran sengit antara Jepang dengan Belanda yang didukung oleh sekutu, untuk merebut kembali Indonesia dari kekuasaan Jepang. Karena Jepang menjadikan karantina ini salah satu benteng pertahanan mereka sehingga tentara Belanda bersama sekutu membombardir gedung karantina ini untuk menghancurkan tentara Jepang. Akibatnya situs bersejarah ini ikut hancur. Inilah salah satu sebab hancurnya situs karantina haji di pulau Rubiah disamping juga bangunan yang sudah termakan usia." Urainya lagi.

Kegiatan gotong royong ini selain dibantu masyarakat Gampong Iboih turut pula didukung oleh Badan Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA), Komunitas Penggiat Wisata Iboih serta relawan RAPI Kota Sabang.[]

Tentang
Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Aceh adalah unit vertikal Kementerian Agama di provinsi dan membawahi beberapa kantor kementerian agama di kabupaten dan kota.
Alamat
Jalan Tgk. Abu Lam U No. 9 Banda Aceh 23242
Lainnya
Media Sosial
© 2023 Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Aceh
Oleh : Humas Kanwil Aceh