Kota Jantho (Burhan)---Kepala kantor Kementerian Agama Kabupaten Aceh Besar H. Abrar Zym, S.Ag, Rabu(6/3) membuka secara resmi Rapat Koordinasi(Rakor) RKA-SK Tingkat Kantor Kementerian Agama kabupaten Aceh Besar di The Pade Hotel.

Panitia Pelaksana Rakor Azzahri, SH, MH dalam laporannya menyebutkan bahwa Rakor ini bertemakan “Membangun Sinergi Perencanaan Anggaran Tingkat Pusat dan Daerah Dalam Penyampaian Data yang Akurat untuk Mewujudkan Penyerapan Anggaran secara Tepat”.

Ketua panitia yang juga Kasubbag Tata Usaha di kementerian Agama Aceh Besar juga menyebutkan bahwa peserta yang mengikuti rakor ini berjumlah 130 orang yang terdiri dari Kepala Madrasah Negeri baik Tuingkat MI, MTs, MA dan operator Sidangcana madrasah.

Bahkan katanya peserta rakor tidak hanya dari madrasah juga ada dari satker kantor kemenag itu sendiri yaitu para kasi yang ada di Kantor kemenag di kabupaten Aceh Besar ditambah dengan operator Sidangcana .

Kakankemenag dalam arahan dan sambutannya menyampaikan bahwam Rakor ini bertujuan mengsingkronisasikan data untuk perencanaan anggaran pada tahun 2020.

Ia juga mengharapakan Kepala Madrasah, Bendahara dan Operator harus sinergi dan sama persepsi dalam penyusunan anggaran sehingga terwujudlah kegiatan yang Strategis dan prioritas yang berbasis kinerja dan berdasarkan kebutuhan bukan berdasarkan kepentingan dan keperluan.

Tidak hanya itu kakankemenag juga mengharapkan kebijakan yang dilakukan merupakan kebijakan yang bersifat efesiensi pembelanjaan barang. Disamping kebijakan yang diambil perlu dilihat mana yang harus diprioritaskan seperti peningkatan SDM tenaga pendidikan dan tenaga Kependidikan di madrasah.

Ada beberapa hal yang harus diperhatikan dalam penyusunan anggaran yaitu: Pertama penaksiran yang dipakai belum tentu dengan keadaan yang sebenarnya, Kedua sering kali keadaan yang digunakan sebagai dasar penggunaan anggaran mengalami perkembangan yang jauh berbeda dari yang direncanakan, Ketiga  penyusunan melibatkan banyak pihak maka secara potensial dapat menimbulkan persoalan-persoalan hubungan kerja yang dapat menghambat proses pelaksanaan anggaran dan Keempat penganggaran tidak dapat terlepas dari penilaian subjektif pembuat kebijakan terutama pada saat data dan informasi tidak lengkap dan tidak cukup.

Diakhir sambutan dan arahannya, Abrar Zym mengharapkan bahwa seorang pimpinan itu hendaklah mengerti  jadi pimpinan dan paham managemen serta mengetahui mana program yang prioritas dan mana mandatory dan tidak boleh ada yang berbentuk ijtihad kebawah.