[Karang Baru | Muhammad Sofyan] Kita diciptakan sebagai makhluk yang paling mulia menurut Allah sebagaimana disebutkan Allah dalam surat Ath-Thiin. Kita telah dilahirkan Allah dalam keadaan Islam karena satu-satunya Agama yang diridhai Allah adalah Islam. Kita telah Allah masukkan ke dalam golongan umat Nabi Muhammad SAW yang merupakan umat yang paling mulia diantara umat-umat Nabi yang lain.

Pernyataan ini disampaikan oleh Ustadz Azwaruddin dari Medan yang mengisi dakwah Islamiyah menyambut Tahun Baru Hijriyah (1 Muharram 1436) di Kampung Mesjid Sungai Iyu Kec. Bendahara Aceh Tamiang pada Kamis malam (23/10).

Dalam dakwahnya Ust. Azwauddin menceritakan berdasakn  QS Al-Qari’ah dalam Tafsif Ibnu Katsir bahwa gempa yang terjadi pada saat kiamat goncangannya sangat dahsyat, bumi ini berguncang bagaikan kuda liar yang melompat-lompat sehingga melemparkan manusia setinggi 250 tahun perjalanan ke atas sebagaimana disebutkan dalam kitab Durratun Nashihin. 

Dalam kitab tersebut disebutkan juga bahwa gempa ini berlangsung lima puluh tahun lamanya sehingga tidak ada satu apapun yang tidak hancur menjadi bubur, saat itu semuanya mati termasuk malaikat pencabut nyawa. Setelah itu baru Allah suruh tenang bumi yang bergolak itu dan menyatulah seluruh alam (langit dan bumi), terbentuklah padang Mahsyar seluas tujuh lapis langit dan tujuh lapi bumi yang dibentangkan.

Setelah itu Allah menurunkan hujan selama empat puluh hari sehingga membanjiri padang Mahsyar setelah airnya menyerap ke dalam tanah maka tumbuhlah manusia dengan ukuran yang sama tetapi berbeda-beda wajah dan bentuknya sesuai dengan amalnya di dunia, ada yang tumbuh dengan wajah babi (orang yang tak pernah shalat).

Ada yang tumbuh lidah yang digancu dan diseret-seret (wanita yang selalu meminta cerai kepada suaminya tanpa syarat yang diperbolehkan dalam Islam) dan ada pula yang tumbuh dengan wajah bagaikan bulan purna bercahaya terang benderang.

Siapakah mereka ini? Allah memerintahkan Malaikat untuk mencari orang-orang dengan tanda wajah yang bercahaya itu mereka adalah orang-orang yang selalu mengerjakan dan tidak pernah meninggalkan apa yang dikerjakan Rasulullah SAW yakni membesarkan 3 x 10 (tiga kali sepuluh) hari dalam setahun.

Pertama, sepuluh akhir bulan Ramadhan; Kedua, sepuluh hari awal bulan Dzhulhijjah; dan yang Ketiga, sepuluh hari awal bulan Muharram, mereka akan mendapatkan pertolongan Allah di hari yang tidak ada pertolongan selain pertolongan Allah. Wallahu a'lam. [yyy]