[Karang Baru | Muhammad Sofyan] Seluruh Kepala KUA harus kompak. Kalau KUA A menolak melakukan pernikahan karena belum lengkap syaratnya lalu ia pergi ke KUA B, KUA B tetap harus komunikasi dulu dengan KUA A. Jangan di KUA A di tolak lalu di KUA B diterima, jangan sekali-kali demikian. Kita ini satu wadah.

Demikian disampaikan H. Hamdan MA, Kabid Urais dan Binsyar Kanwil Kemenag Aceh dalam acara temu ramah dengan seluruh Kepala KUA se-Tamiang di Aula Al-Ikhwan pada Kamis (23/10) sore.

Acara silaturrahmi ini dilaksanakan stelah Kunjungan silaturrahmi Kabid beserta rombongan ke KUA Kualasimpang dan KUA Kejuruan Muda.

Lebih lanjut dalam bimbingannya Hamdan menyampaikan, “Ada tiga hal yang mau saya titip:

Pertama;. Mari kita hidup jangan berburuk sangka dengan orang lain tetaplah berbaik sangka dengan orang lain.

Kedua;  mari kita tingkatkan kualitas diri kita tentu dengan membaca aturan yang ada yang berhubungan dengan hal-hal yang hari ini kita tekuni sebaga kepala kantor dan penghulu di lapangan.

Ketiga; mari kita hidup sederhana.

Suriadinata Kasi Kepenghuluan menyampaikan bahwa Rencana strategis tapi salah mekanisme dalam pelayanan akan berujung dengan nasib yang tragis. Hari ini kementerian agama dipandang dalam pandangan yang negatif.

BPK setiap hari memantau implementasi pelaksanaan PP 48/2014 mereka menggandeng LSM Ombustman dengan berlandaskan UU 23 tentang indek kepuasan Masyarakat ada 14 unsur di dalamnya, artinya nafas kita hari ini, gerak kita hari ini pekerjaan kita hari ini dalam pantauan, jadi kehati-hatian akan menyelamatkan dan kecerobohan akan mendekatkan kita kepada bencana dan musibah.

Para Kepala KUA Berdayakan Masjid, fungsikan Masjid sebagaimana mestinya, Masjid bukan hanya tempat Shalat saja, pak KUA harus sering mengunjungi Masjid  mudah-mudahan masjidnya bias hidup. Demikian diharapkan Cut Ali Manyak dalam bimbingannya.

Selanjutnya acara dilanjutkan dengan Tanya jawab antara Kepala KUA dengan Kabid Urais dan Binsyar beserta rombongan. [yyy]