[Karang Baru | Muhammad Sofyan]  Lazim kita dengar  amal ibadah di dalam bulan suci Ramadhan dilipat-gandakan ganjarannya. Dilipat-gandakan ganjaran ini ada hubungannya dengan tiga kemuliaan. Demikian awal penyampaian Tausiyah yang disampaikan Ahmad Jalil, MA Pengawas Tk. Menengah Kankemenag Tamiang ba’da Zhuhur di Aula Al-Ikhwan pada Senin (21/7).

Adapun tiga kemuliaan itu adalah, Pertama; Syarful Maqan (Kemuliaan tempat).

Contoh: Shalat di Masjidil Haram seratus ribu kali lebih utama dari shalat di tempat lain. Keuda; Syarful ‘Ain (kemulian yang terkait dengan orangnya), contohnya: Perumpamaan orang yang menafkahkan hartanya di jalan Allah bagaikan orang yang menanam sebutir benih yang menumbuhkan tujuh tangkai dan dari tiap tangkai mengeluarkan seratus butir, jadi kalau seseorang bersedekah di jalan Allah seribu rupiah akan mendapat ganjaran tujuh ratus ribu rupiah dengan kata lain seseorang yang berbuat satu kebajikan akan diberi ganjaran dengan tujuh ratus kebajikan, contoh lain orang yang berpuasa itu do’anya diijabahkan Allah, kenapa karena ianya sedang berpuasa dengan kata lain kehadiran Ramadhan itu akan membawa kemulian apabila orang mau mengambil muatan-muatan yang terkandung dalam Ramadhan itu. 

Ketiga; Syarful Zamani (Kemuliaan terkait Waktu), contoh kemuliaan hari jum’at, secara fisik hari-hari sama semuanya, tetapi karena muatan yang terkandung pada hari Jum’at itu maka Allah muliakan hari Jum’at, kalau ada orang mengamil muatan yang terkandung dalam Hari Jum’at maka dia akan mendapatkan kemuliaan Jum’at itu, demikian juga dengan kehadiran Ramadhan, barang siapa yang mengambil muatan yang terkandung dalam bulan Ramadhan, maka ia akan mendapatkan kemuliaan Ramadhan. Malaikat Jibril pernah berkata kepada Nabi Muhammad SAW, “Celakalah wahai Muhammad orang-orang yang menjumpai Ramadan tetapi ia melewatkannya begitu saja (tidak mengambil muatan-muatan yang terkandung dalam bulan Ramadhan, pen)”. Ujar Ahmad Jalil mengakhiri Tausiyahnya. [yyy]