[Karang Baru | Muhammad Sofyan] Dalam salah satu Haditsnya Rasulullah mengatakan yang artinya “Ramadhan itu awalnya Rahmah (kasih sayang), pertengahannya Maghfirah (ampunan) dan akhirnya Itqum minan Naar (pembebasan dari api neraka)” . hari ini kita sudah memasuki fase kedua yaitu fase “Maghfirah”.

Demikian disampaikan oleh Al-Hamin Nasutian, MA pengawas Menengah Kankemenag Tamiang dalam Tausiyah singkatnya usai Shalat Zhuhur Selasa (8/7) di Aula Al-Ikhwan Kankemenag Tamiang mengisi kegiatan rutian selama bulan Ramadhan ini.

 Karena kita sudah berada di pertengahan Ramadhan (10,11 s/d 20) disebut juga dengan bulan Maghfirah (bulan ampunan) oleh karena itu saya memberi judul ceramah ini dengan “Taubat Pembersih Dosa Kita”. Ujar beliau melanjutkan ceramahnya.

Taubat berarti kembali kepada Allah SWT setelah kita lama melakukan perbuatan yang dilarang Allah SWT. Rasulullah dalam haditsnya menyebutkan yang artinya “setiap anak Adam (Manusia) pasti pernah melakukan kesalahan (dosa), dan sebaik-baik orang yang berdosa adalah yang bertaubat”. Allah menyiapkan suatu peluang kepada kita untuk bertaubat, apabila kita melakukan suatu kesalahan (dosa) maka cepat-cepatlah kita Zikrullah dan segeralah kita meminta ampun kepada Allah dari segala dosa yang kita lakukan, karena Allah akan mengampunkan dosa hambanya selain Syirik. Walaupun dosa kita sampai menjulang ke langit tapi pintu taubat Allah itu jauh lebih besar. Oleh karena itu berapapun banyaknya dosa seorang Hamba segeralah bertaubat karena Allah itu maha penerima Taubat.

Rasulullah sebagai hamba yang maksum (yang bebas dari segala dosa) selalu beristighfar kepada Allah, apalah lagi kita yang tak sampai seperseribu dari imannya Rasul dan para Nabi, maka hendaklah kita memperbanyak Istighfar sebagaimana yang dilakukan oleh para ilama-ulama sufi. Dalam kesempatan ini hendaklah kita banyak mengingat dosa-dosa kita sendiri, Rasul berkata “Beruntunglah orang yang sibuk mengorek-ngorek dosanya sehingga tidak sempat mencari-cari kesalahan orang lain” kalaulah ini kita laksanakan insya Allah diakhir Ramadan kita akan menjadi orang yang menang, yang beruntung dan yang berbahagia  diakhir Ramadhan, kita akan menjadi Fitrah, suci seperti baru dilahirkan dari ibu kita. Aamiin ya Rabbal Aalamiiin ucap beliau mengakhiri tausiahnya. [y]