[Banda Aceh| Muhammad Yani] Sebagai apresiasi kepada guru berprestasi tingkat Nasional Pemkot Pontianak memprioritaskan mereka menjadi kepala sekolah. “Akan kami dulukan mereka (guru berprestasi) menjadi kepala sekolah,” ungkap Sutarmidji Wali Kota Pontianak. Sutarmidji yakin kebijakannya itu tidak salah.
Guru lain yang tidak setuju pun sulit protes. Menurut Sutarmidji guru berprestasi telah menunjukan kemampuannya di atas rata-rata guru lain. “Kredibilitas mereka lebih tinggi. Kalau nanti ada kepala sekolah yang pensiun atau pindah, guru berprestasi itu yang gantikan,” katanya.
Guru dan kepala sekolah berprestasi Kota Pontianak tahun lalu mampu menjadi juara dua nasional. Walau begitu mereka tidak boleh puas dengan hasil itu. Sutarmidji meminta guru dan kepala sekolah berprestasi terus berinovasi menciptakan proses belajar mengajar yang baik. Kepala Dinas Pendidikan Kota Pontianak Mulyadi menjelaskan, tujuh guru dan kepala sekolah berprestasi terdiri dari guru dan kepala TK, kepala SD, guru dan kepala SMP serta guru dan kepala SMA.
“Kota Pontianak hanya kehilangan gelar pada guru SD dan SMK,” jelasnya. Bukan baru kali ini guru Kota Pontianak mewakili Kalbar di tingkat nasional. Predikat juara umum se-Kalbar sudah sering diraih Kota Pontianak, bahkan dapat dikatakan prestasi langganan. “Pernah juara empat Nasional dan tahun lalu 2013 juara dua nasional. Kalau di Kalbar (Kota Pontianak) kita juara umum terus,” Mulyadi memaparkan. Nah bagaimana dengan Kabupaten/Kota di Provinsi Aceh…? [yyy]