Simpang Tiga-KemenagNews, Selasa (24/9/2013) Wakil Bupati Bener Meriah, Drs. Rusli M. Saleh secara resmi membuka pelatihan pembelajaran kepada 23 Sekolah yang terdiri dari 15 MI/SD dan 8 MTs/SMP atau sebanyak 416 orang yang berasal dari unsur guru seramai 283 orang dan unsur kepsek, komite serta pengawas 133 orang, memulai tahapan pelatihan tingkat sekolah di Bener Meriah. Kegiatan ini merupakan bagian dari komitmen USAID PRIORITAS (Prioritizing, Reform, Innovation, and Opportunities for Reaching Indonesia’s Teacher, Administrators, and Students) untuk membantu pemerintah Bener Meriah guna meningkatkan mutu pendidikan selama 5 Tahun hingga 2017.Kegiatan yang turut dihadiri oleh DPRK, Kadisdikpora dan Kakankemenag Kab. Bener Meriah tersebut akan berlangsung secara bergelombang dimulai tanggal 18 September 2013 sampai dengan 2 Oktober 2013 di SMAN 1 Bukit dan SMAN Unggul Bener Meriah. Para Guru dan Kepala Sekolah akan memperoleh berbagai materi pembelajaran yang aktif, kreatif, efektif dan menyenangkan (PAKEM) untuk tingkat MI/SD dan pembelajaran kontekstual untuk tingkat MTs/SMP yang merujuk pada kurikulum 2013. Peserta juga akan melakukan praktik yang baik langsung ke MI/SD atau MTs/SMP yang akan di pilih saat pelatihan. Selain pembelajaran, akan di latih juga tentang manajemen sekolah selama 3 hari, yang akan melibatkan komite sekolah dan pengawas. Keseluruhan kegiatan pelatihan tersebut akan dipandu oleh Fasilitator Daerah (Fasda) yang berjumlah 30 orang, yang terdiri dari 15 Fasda MI/SD dan 15 Fasda MTs/SMP. Para Fasda adalah guru, kepala sekolah dan pengawas pilihan yang berasal dari Bener Meriah dan telah mengikuti tahapan pelatihan tingkat provinsi, sehingga telah dianggap mampu melatih serta menyebarluaskan praktek yang baik kepada sekolah-sekolah lain di Bener Meriah.USAID PRIORITAS dan Bupati Kab. Bener Meriah telah menandatangani kerangka acuan kerjasama untuk meningkatkan mutu pendidikan di Bener Meriah. Program ini akan bekerjasama dengan para guru, kepala sekolah, komite sekolah dan siswa untuk menghadapi tantangan utama dalam menyediakan pemerataan akses pendidikan yang berkwalitas dan meningkatkan profesionalisme guru. (Humas Kemenag BM/Yusra, S.Sos/y)