[Bireuen| Faisal/ Yakub] 101 kepala sekolah tingkat Mts/SMP di Kabupaten Bireuen harus bekerja keras di pagi hari mulai pukul 04.30, untuk menjemput soal UN ke gudang di depan SMA 2 Bireuen. Penjemputan dimulai Senin, 9 Mei hingga Kamis, 12 Mei 2016, besok.
Pekaksanaan UN tahun ini di Bireuen sangat berbeda dengan kabupaten lainnya, sebelumnya kepala sekolah hanya mengambil soal ke kantor Polsek setempat. Namun tahun ini tanpa bisa diwakili, kepala wajib mengambil sendiri ke Bireuen ditemani dua
anggota polisi masing-masing kecamatan di mana sekolah berada.
Peraturan yang diterapkan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (P & K) Kabupaten Bireuen bukan tanpa alasan.Kepala Dinas (Kadis) P & K Drs. Nasrul Yuliansyah pada pertemuan konsolidasi UN di Aula SMA 2 Bireuen, Rabu 27 April 2016 lalu mengatakan, untuk meraih predikat jujur harus diawali dengan pondasi kokoh, kita harus tanamkan kejujuran pada siswa, setiap ujian mulailah dengan jujur.
"Jangan pada saat belajar diterapkan jujur pada siswa, namun ketika ujian kita berikan kunci jawaban," kata Nasrul. Untuk membangun pendidikan kita harus berkomitmen, untuk itu Kadis mengajak 101 Kepala sekolah yang hadir untuk tidak lagi bersembunyi di balik topeng.
"Mari kita hilangkan sendiri sandiwara ini untuk membentuk anak didik yang berakhlak dan cerdas, mudah-mudahan kita dapat memperbaiki peringkat dari juara tiga tahun lalu menjadi nomor satu predikat kejujuran UN tahun ini," harap Kadis.
Terkait pendistribusian soal, Ketua Panitia UN Kabupaten Drs. Teuku Syukri, M.Pd menjelaskan, gudang mulai dibuka jam 04.30 pagi dan bagi wilayah barat seperti Samalanga dan Makmur serta lainnya di wilayah timur akan dibagi lebih awal.
Di antara 101 kepala sekolah yang hadir saat pertemuan hari itu, 24 di antaranya perempuan. Salah seorang di antaranya sempat melayangkan pertanyaan pada Ketua Panitia, "Bagaimana dengan kami yang perempuan apa bisa diwakili untuk mengambil soal?"
Mendengar pertanyaan itu Teuku Syukri menjawab, "Tidak, kami ingin melihat wajah kepala sekolah pada pagi hari." Oleh karena bagi yang takut terlambat diharapkan untuk menginap di Bireuen.
Menurut pantuan aceh.kemenag.go.id, untuk mengatasi keterlambatan sejumlah kepala sekolah di wilayah timur harus berangkat lebih awal mulai jam 04.00 pagi menuju Bireuen karena harus memakan waktu 30 menit untuk sampai di sana.
"Kalau bapak bangun jam 04.00 tolong telpon saya," kata salah seorang kepala sekolah kepada gurunya. []