[Kanwil | Muhammad Yakub Yahya]  Jumat (16/10), hari kedua Rekrutmen/Tes Calon Pengawas PAI se Aceh, mulus dan lancar juga dilaksanakan Bidang PAI Kanwil Kemenag Aceh. Wawancara dan tes Karya Tulis Ilmiah (KTI) ini, menyambung sesi yang kemarin Kamis (15/10). 

Ketua Panitia Dra Faridah Andriani sampaikan bahwa peserta se Aceh itu, ada yang telah laksanakan hari pertama.

“Hari ini juga ada wawancara dan uji KTI, pengujinya dari Jakarta dan UIN,” jelas tim Panitia di aula Kanwil.

Ujian tulis, dan wawancara serta LKT, untuk guru agama/PAI, dari peserta di MI/SD/SMP/SMA/SMK 2015, menurut Ketua Panitia Faridah Andriani (Kasi PAI PAUD/TK di Bidang PAIS Kanwil) itu, berangsung dua hari, Kamis-Jumat (15-16/10), di aula. Saat hari pertama, Rakor tim PAKEM berlangsung juga di aula satu lagi.

Tes kali ini sama juga dengan tahun sebelumnya (yang digelar di SMK Lhong Raya, depan stadion), juga se Aceh, dan ujian bertahap juga. Salah satu pemantaunya juga jajaran Direktorat PAIS Dirjen Pendis Kemenag RI.

Para Pengawas PAI dan guru yang diawasinya, di PAUD/TK, SD, SMP, SMA/SMK (yang berada di bawah Bidang PAI Kanwil Kementerian Agama Aceh), kini ada dua hari tes, yang berkompetisi dan mensinergiskan diri dengan dinamika guru agama di madrasah (yang berada di bawah Bidang Madrasah Kanwil Kemenag Aceh).

Salah satu harapan kita ke depan dengan adanya rekrutmen adalah adanya kompetisi dan kompetensi para Pengawas PAI dan gurunya, yang mengajar di sekolah umum. Dengan demikian akan seimbang keprofesionalannya dan pengawasannya terhadap program, output, anggaran, tunjangan dan sebagainya.

Tahun lalu, materi tes berbeda, karena dulu seleksi atau Uji Kompetisi Calon Pengawas PAI se Aceh memang  uji kompetisi, dengan makalah sekaliannya, kali ini lebih sedikit timnya.

Pak Din (sapaan Kabid PAI Kanwil Drs H Saifuddin AR), bahwa nanti semuanya termasuk guru dan pengawas, akan menjadi elemen penting dalam menyukseskan dunia pendidikan di Aceh yang sedang dijadikan panutan oleh masyarakat.

Sekaligus ini menjadi tantangan berat dalam mempersembahkan hasil yang terbaik, di hadapan wali siswa dan masyarakat Aceh.

Peserta yang ‘putih-hitam’ berasal dari unsur guru sekolah yang ber-basic PAI se Aceh. Bahkan ada beberapa yang dari MIN juga.

“Memang ada yang berasal dari guru madrasah, bukan semua dari sekolah, karena mereka berlatar belakang PAI, dan ikut sebagai calon pengawas kali ini,” jelas panitia. []