CARI
Rekomendasi Keywords:
  • Azhari
  • Kakanwil
  • Hari Santri
  • Halal
  • Islam
  • Madrasah
  • Pesantren

Tujuh Hari Almarhum Badruzzaman Ismail

Image Description
Inmas Aceh
  • Penulis
  • Dilihat 701
Rabu, 23 November 2022
Featured Image

Banda Aceh (Humas)--Sehari setelah maulid di Kanwil Kemenag Aceh, pekan lalu, saat proses pelantikan 27 pejabat (termasuk kakankemenag, kasi, analis dan arsiparis), di aula, dhuha Kamis (17 November 2022), kabar duka meninggal dunia H Badruzzaman Ismail SH MHum masuk ke jejaring sosial jajaran Kemenag Aceh.

Doa dan ucapan belasungkawa pun disampaikan jajaran Kemenag dan warga bagi almarhum Pak Bad (sapaan akrab Badruzzaman Ismail), sesepuh Departemen Agama (Depag) Aceh, guru, da'i, trainer, motivator, ulama, pakar hukum, akademisi, dan tokoh adat, yang dua bulan lalu, genap berusia 80 tahun (17 September 1942 - 17 November 2022).

Kakanwil Kemenag Aceh Dr H Iqbal SAg MAg juga sampaikan doa atas meninggal dunia, tokoh besar, kelahiran Lambada Peukan, Darussalam, Aceh Besar ini. 

"Keluarga besar Kementerian Agama Provinsi Aceh menyampaikan rasa duka yang mendalam atas meninggal dunia H Badruzzaman SH MHum, sesepuh Kemenag dan mantan Ketua Majelis Adat Aceh (MAA). InsyaaAllah almarhum Husnul khatimah, diridhai dan diterima amal-amalnya, diampuni segala kesalahan dan dimasukkan ke jannah Allah. Serta keluarga yang ditinggalkan, semoga dapat sabar atas musibah ini," ujar Kakanwil bagi almarhum, yang hari itu juga dikebumikan di pemakaman dekat kediamannya, kawasan Jln Sudirman VII, Geucheu Iniem, Dusun Cempaka Putih 7 Banda Aceh.

Almarhum Pak Bad, yang beberapa hari sebelum meninggal memang telah berada di kediamannya, Kecamatan Jaya Baru itu. Setelah berbaring dan dirawat, sakit karena faktor usia, di ICCU Rumah Sakit Iskandar Muda (IM).

Keluarga besar Kemenag, apalagi yang berkiprah semasa almarhum yang cukup lama mengabdi langsung di Depag (Kemenag), era 1970-1990-an, tentu punya kesan dan kisah kebersamaan dan kebersahajaan bersama almarhum.

Karir almarhum Pak Bad, akrab dengan Depag, saat 1973-1990, ia pernah menjabat sebagai Sekretaris Kanwil Departemen Agama Aceh. Artinya Pak Bad bertugas sejak Menang RI Mukti Ali, Alamsyah Ratu Prawiranegara, hingga Munawir Syadzali.

Peran pentingnya sangat membantu kerja para Kakanwil Depag di masanya, juga sejak sebelum Prof H Ibrahim Husin MA, Drs HTA Mahmudi, Drs H Razali Azis, dan hingga awal-awal masa Kakanwil Drs H M Nur Ali.

Generasi seperti kami, yang di kampus era 1990-an, bersama Pak Bad hanya sempat akrab dalam ruang-ruang kuliah. Almarhum mengajar mata kuliah hukum di Fakultas Syariah (Fasyar) IAIN Ar-Raniry (kini UIN Ar-Raniry), sebagai Dosen Tetap di era Rektor Drs H Abdul Fatah, sebelum masa Prof Dr Safwan Idris MA.

Saat kami kuliah, di Fakultas Syariah ada konsentrasi Peradilan Islam (SPI) Perdata dan Pidana Islam (SPP), dan Perbandingan Hukum/Mazhab (SPH), yang kami ikut dalam jurusan ini. Kini Fakultas Syariah dalam status UIN, berubah jadi Fakultas Syariah dan Hukum Islam (FSH).

Selebihnya diskusi dan mendapat ilmu segar dari Pak Bad, tentu dalam forum-forum seminar, orientasi, dan pelatihan, serta khutbah.

Pak Bad mengajar di banyak kampus, antara lain khusus Mata Kuliah Hukum Tata Negara, di Fakultas Hukum Unsyiah (kini USK) Kopelma Darussalam.

Pertemuan penting kami dengan Pak Bad, termasuk saat baru pergantian pucuk Kakanwil Depag dari Drs H A Rahman TB Lt pada Drs H Ibnu Sa'dan MPd.

Kami merangkum bahan untuk Laporan Utama (Laput) majalah Kanwil "Santunan". Saat sedang gelap edisi November 2011 kami menurunkan Laput "Kakanwil Baru, Semangat Baru".

Perjumpaan dengan Pak Bad, tidak perlu formal sekali, bisa sambil jalan, seperti saat mewawancarai untuk bahan majalah, soal harapan untuk Kemenag ke depan. Pak Bad yang berandil besar meneruskan majalah internal Kanwil, menyemangati penerusnya, tim redaksi di media massa dan kehumasan.


Menurut informasi dan data dari satu rekan kami, Dr T Muttaqin Mansur SH MHum, Dosen FH Unsyiah (data dari almarhum, hingga 2015), yang pernah juga diturunkan dalam acehtribunnews.com dalam rubrik "Kupi Beungoh" beberapa hari lalu, selain karir di Unsyiah dan Depag, Pak Bad terakhir diamanahkan sebagai Ketua Majelis Adat Aceh (MAA), sejak 2013.

Pak Bad yang berpostur agak tinggi, mengenyam pendidikan formal, sejak jenjang sekolah SRI/MIN, PGAN, S1 FH Unsyiah, dan Magister Ilmu Hukum pada kelas jauh USU Medan di Fakultas Hukum USK.

Pak Bad juga diamanahkan jabatan Pembantu Rektor III Universitas Abulyatama (1984-1992), dan Pembantu Rektor II, IAIN Ar-Raniry (1997-2001), Wakil Majelis Pendidikan Daerah (MPD) Provinsi Aceh (1993-2003). Ini indikasi Pak Bad diperhitungkan di dunia akademisi. 

Pak Bad memang pensiun pada 2007, tapi kiprah dan kontribusinya terus diabdikan, sebagaimana saat belum purnabakti di Kemenag.

 Pak Bad, masa 1988-2001 juga diamanahkan sebagai Sekretaris Umum Majelis Ulama Indonesia/MUI Aceh (kini MPU), baik saat Sekretariat MUI di Jln Prof A Madjid Ibrahim I, Punge Jurong-Lampaseh Kota, maupun saat sudah hijrah ke Jln Soekarno Hatta kawasan Lampeuneurut.

Pak Bad juga pernah menjadi Ketua Bidang Kajian Hukum dan Perundangan MPU (2003-2007).

Pascatsunami Pak Bad dipercayakan sebagai salah seorang Dewan Pengarah BRR Aceh (2006-2010).

Tahun yang sama, saat damai dengan MoU RI dan GAM lewat perundingan di Helsinki, Finlandia, 2005, Pak Bad juga masuk sosok penting dalam merumuskan Undang-Undang Pemerintahan Aceh (UUPA) dan beberapa qanun-qanun turunannya.

Dalam jajaran MAA Pak Bad memang berakhir pada 2018, tapi sebenarnya dalam Musyawarah Besar (Mubes) 22-25 Oktober 2018, kembali terpilih kembali secara aklamasi sebagai Ketua Umum MAA periode 2019-2023. Namun saat itu ada dinamika di kepengurusan MAA, juga dengan Pemerintah Aceh.

Dan pernah setelah dinamika itu Ketua MAA lewat musyawarah diamanahkan pada Prof Farid Wajdi Ibrahim MA, sejak pertengahan 2021.

Setelah meninggal dunia Pak Farid di RS Meuraxa, pada Agustus 2021 lalu, musyawarah yang sama juga memilih H Safrul Muluk MA MEd PhD jadi Ketua Terpilih MAA.

Saat itu nama diusung selain Safrul juga ada Tgk Yusdedi dan Prof Dr H Samsul Rijal MAg.

Namun kini Ketua MAA ada di tangan Tgk Yudedi. 

Dan Pak Bad sudah melewati dinamika di lembaga adat itu. Meski ada harapan yang tidak diteruskan oleh pihak yang berhubungan dengan dinamika itu.

Selamat jalan almarhum Pak Bad, kiprahmu senantiasa dikenang. Doa penerusmu terus mengiringi almarhum, bersama almarhum dan almarhumah di alam sana. Allahummaghfirlahum warhamhum wa 'afihim wa'fu 'anhum. [muhammad yakub yahya, tim santunan sejak 2008 hingga sekarang]

Tags: # info
Tentang
Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Aceh adalah unit vertikal Kementerian Agama di provinsi dan membawahi beberapa kantor kementerian agama di kabupaten dan kota.
Alamat
Jalan Tgk. Abu Lam U No. 9 Banda Aceh 23242
Lainnya
Media Sosial
© 2023 Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Aceh
Oleh : Humas Kanwil Aceh