[Karang Baru | Muhammad Sofyan] Apa yang kami sampaikan ini memang berat, karena selama ini (TPG) sudah menjadi hal yang selalu ditanyakan ditunggu dan diharapkan pencairannya. Sudah sejak Januari kita menunggu hingga hari ini 1 Desember 2014 kita menunggunya hamper satu tahun, kalau ditanyakan kepada kami maka jawabanya masih sama seperti dulu “bersabarlah”.
Ucapan itu disampaikan Anwar Fadli dalam pertemuan dengan guru-guru sertifikasi di jajaran Kankemenag Tamiang pada Senin (1/12) di Auloa Al-Ikhwan Kankemenag Tamiang. Direncanakan pertemuan ini diadakan dua gelombang, yang pertama pagi hari bersama 127 guru sertifikasi di Madrasah-madrasah baik PNS maupun Non PNS dan pada sore harinya dengan Guru-guru Sertifikasi PAI di TK, SD, SMP dan SMA/SMK dengan peserta hamper mancapai 400 orang.
Selanjutnya Anwar Fadli menyampaikan permohonan maaf kepada seluruh guru-guru yang sudah sertifikasi, “Kami dari Kankemenag Tamiang sudah mengusahakan dengan mengirimkan data terbaru dan memohon kembali kekurangan uang untuk Tunjangan Guru Profesional (TPG) sejak januari 2014, sampai kami diaudit oleh BPKP dan BPKP telah berjanji untuk menyampaikan hasil Auditnya kepada Irjend dan Irjend secepat mungkin menyelesaikan pembayaran TPG tersebut, tapi sampai hari ini APBNP dalam bentuk Anggaran sampai hari ini belum keluar.”
Dana TPG tersebut kami usulkan ke Kanwil, Kanwil mengusulkan ke Pusat dan Pusat Mengusulkan ke Kementerian Keuangan dan Kementerian Keuangan harus disetujui oleh DPR, dan hari ini DPR kita dua, kantornya dua, Negara kita sudah hamper hank ini.
Meneteri Agama ‘gak boleh ke DPR, lalu siapa yang meminta Persetujuan ke DPR. Ada penyataan dari salah satu Wakil Ketua DPR, “Kalau menteri tidak boleh datang ke DPRAPBNP siapa yang harus menyetujuai, lantas Menteri mau ambil uang dari mana,” imbasnya tetap ke kita orang yang kecil. ‘Gajah berkelahi dengan Gajah, Pelanduk mati di tengah-tengah inilah yang kita alami saat ini, Elit Politik berseteru TPG kita tak jelas mau ambil di mana’.
Dalam arahannya Anwar Fadli juga menyinggung soal pernyataan Meteri Pendidikan yang akan mengkaji ulang Kurikulum 2013, “Anis Baswedan bahkan menyampaikan sinyalemen akan dikembalikannya ke kurikulum 2006 (KTSP), tapi semua ini jangan menghambat kerja guru-guru sejauh belum ada keputusan menteri , para guru harus tetap berjalan dengan K13,” ujar beliau dalam arahannya.
Di ujung arahannya Anwar Fadli meminta guru untuk mempersiapkan berkas Sertifikasi untuk pengajuan Tunjangan Profesi Guru (TPG) paling lambat harus sudah disiapkan pada tanggal 12 bulan ini, “Apabila dalam dua belas hari ini keluar DIPAAPBNP untuk Seksi Pendidikan Madrasah dan Pakis, amprahan pun sudah selesai diabuat dan keuangan bisa mengajukan SPM, kita berharap TPG bisa terbayarkan tahun ini, tapi kalaupun tidak keluar DIPAAPBNP maka berkas ini akan kita gunakan untuk mengajukan pembayarannya di tahun mendatang.”
Anwar Fadli juga menyampaikan bahwa ada guru-guru yang sudah menduga TPG tersebut dibungakan oleh Kakankemenag dengan menyimpanya di Bank, ini adalah hal yang keliru, semua pejabat di Kankemenag jangankan memegang uang tersebut melihatnyapun tidak pernah, karena semua uang tunjangan tidak boleh lagi di bayar di atas meja, tetapi langsung di transfer oleh KPPN melalui Bank ke rekening masing-masing guru, “Karena itu kami harapkan kita semua bersabar sambal berdo’a semoga Dana DIPAAPBNP untuk Satker Pendidikan Madrasah segera keluar.”
T. Syarifuddin, Kepala Pelaksana Urusan Keuangan menyampaikan bahwa kalau para guru merasa tidak percaya dengan ucapan Kasubbag TU dapat menunjukkan dua orang wakil untuk bersama dengan pelaksana urusan keuangan melihat DIPA Online di Ruangan Keuangan, bila tak percaya juga kami bisa meminta surat keterangan dari KPPN yang menyatakan bahwa DIPA tersebut memang belum keluar. Namun hingga akhir acara tidak ada usulan dari perwakilan guru yang berkeinginan melihat DIPA Online sehingga acara dilanjutkan dengan arahan cara pembuatan berkas. [yyy]
[foto: setda aceh serahkan kunci kereta pada istri security badan arsip aceh, dalam upacara hut korpri ke 43 di halaman kantor gubernur. foto: yakub inmas]