Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Bireuen Melalui Seksi Pendidikan Agama dan Keagamaan Islam (Pakis) menyelenggarakan kegiatan problem solving dalam rangka optimalisasi aplikasi Education Management Information System (EMIS) berbasis 7 roadmaps Pendidikan Agama Islam (PAI).
Acara ini dihadiri langsung oleh Kepala Bidang Pendidikan Agama Islam (Kabid PAI), H Khairul Azhar Sag MSi beserta admin EMIS PAI Kanwil Kemenag Aceh, dan narasumber dari Direktorat PAI Pusat, Jum'at, 8 November 2024.
Khairul menyampaikan apresiasinya atas inisiatif Kemenag Bireuen dalam menyelenggarakan kegiatan problem solving EMIS berbasis 7 roadmaps Pendidikan Agama Islam, yang digelar di aula Kemenag Bireuen tersebut. Menurutnya, upaya ini merupakan langkah yang sangat strategis untuk mengatasi berbagai kendala teknis dan administratif yang selama ini sering ditemui dalam pengelolaan data pendidikan agama.
Khairul juga menyatakan bahwa peran aktif dan komitmen dari seluruh jajaran, terutama para tenaga pendidik dan pengelola data, sangat dibutuhkan agar EMIS dapat berfungsi secara optimal. "EMIS bukan sekadar alat, tetapi juga menjadi instrumen strategis bagi peningkatan mutu pendidikan agama. Dengan data yang valid dan terintegrasi, kami yakin dapat memberikan layanan pendidikan yang lebih baik dan merata untuk semua," ujarnya
Khairul menekankan kepada para guru bahwa pengisian data di EMIS adalah tanggung jawab utama mereka sebagai pendidik, bukan tugas operator sekolah. Ia menegaskan bahwa akurasi dan kelengkapan data sangat bergantung pada kontribusi langsung dari guru, karena mereka yang paling memahami kondisi dan kebutuhan siswa di lapangan.
Dalam hal ini, Kasi Pakis, Drs H Mukhlis berharap, bahwa dengan adanya pendampingan dari tim Kanwil dan perbaikan berkelanjutan, EMIS berbasis 7 roadmaps ini akan memberikan manfaat besar dalam memajukan kualitas pendidikan agama Islam di Bireuen.
"Semoga dengan adanya pendampingan ini, masalah pengisian data di EMIS, bisa selesai, dan membawa dampak yang positif pendidikan agama islam di Bireuen." tutup Mukhlis []