Banda Aceh (Yakub)---Dalam rapat bersama Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Embarkasi/Debarkasi Aceh, di antaranya diinformasikan, bahwa mulai tahun ini, setiap kamar disediakan sikat gigi dan pasta.
"Jika tahun lalu, dalam tiap kamar disediakan air mineral 600 ml dan 3 butir kurma, maka mulai tahun ini ditambah lagi dengan sikat gigi dan pasta," jelas Ketua UPT Asrama Haji Aceh Drs H Taufiq Abdullah, dalam rapat perdana dan lengkap, Senin (23/7).
Rapat diawali dengan pengarahan dari Ketua PPIH Embarkasi Aceh, yang juga Kakanwil Kemenag Aceh Drs HM Daud Pakeh.
Kakanwil menerangkan, dengan telah tersedianya isi kamar, seperti handuk, jamaah tidak pula direpotkan dengan bawaan handuk, yang sering dipakai dan masih basah dimasukkan lagi ke dalam tas, menuju bandara.
Handuk asrama tidak dibawa serta jamaah ke Tanah Suci. "Bahkan tahun lalu, ada jamaah yang ikut membawa handuk ke Makkah," singgung Kakanwil.
"UPT Asrama Haji Aceh miliki 100 kamar ready. Per kamar untuk 5 jamaah. Sama dengan bisa menampung 500 jamaah," sambung H Taufiq, dalam rapat setelah pelantikan Pembantu Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPPIH) 1439 H/2018.
Sebagaimana disampaikan pimpinan rapat, dan diulangi tim Pamtup Polda, bahwa meskipun jamaah sudah diwajibkan menetap dalam asrama, dan dilarang mendekat lagi ke pagar dan gerbang, tapi ada saja keluarga jamaah mengantar keperluan kamar ke asrama. Akibatnya jamaah, kelelahan mendekat ke pagar, untuk menjemputnya titipan yang tidak diperlukan lagi.
"Dalam kamar tidur, ada spring bed, kamar mandi di dalam, yang di dalamnya sudah ada juga sabun mandi, sikat, dan pasta (odol)," terang Ketua UPT Asrama Haji, dalam rapat yang dipimpin Ketua PPIH Embarkasi Haji Aceh, yang juga Kakanwil Kemenag Aceh Drs HM Daud Pakeh, didampingi Kabid Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU) Kanwil yang juga Sekretaris PPIH H Samhudi SSi, GM Garuda Indonesia Sugiyono, dan Karo Isra Setda Aceh Zahlol Fajri SAg MH.
Persediaan air pun bagi jamaah, memadai, "Kini ketersidaan air di asrama haji, bersumber dari sumur bor dan PDAM," sebut H Taufiq, yang sebelumnya menjabat Kabag TU Kanwil Depag, Kakankemenag Kota Lhokseumawe, dan Kakankemenag Kota Sabang.
"Ruang makan di gedung Misfalah, untuk 400 orang, dan ada ruang dapur, kamar mandi, dan wastafel," sebutnya dalam rapat di aula Arafah, samping selatan Masjid Al-Mabrur. Disebutkannya juga, dari infaq jamaah, kini sedang dibangung pintu, secara bertahap, menurut ketersediaan dana.
Sebutnya, di depan peserta rapat dari antara lain unsur Kanwil, Setda Aceh, Polda, Polresta, Dinkes, Bea Cukai, Imigrasi, Angkasa Pura II, Lanud SIM, jajaran Garuda Indonesia, KKP Kelas II Banda Aceh, "Taplak meja dan dekorasi ruang makan, itu tanggung jawab yang memenangkan tender konumsi."
"Dalam beberapa hari ini, pemenang tender akan diumumkan," jawab Sekretaris PPIH, H Samhudi, dalam rapat tiga pekan setelah yang mewakili gubernur melantik PPIH Embarkasi Aceh.
"Listrik asrama bersumber dari PLN, sebesar 500 kwh," sebutnya, yang hari yang sama sedang pemeriksaan sanitasi asrama, tahap kedua, bersama KKP Banda Aceh. Sementara untuk ginset asrama, tetap disiapkan.
Pihak kesehatan, diwakili pejabat KKP, Yunalis SKM, jelaskan bahwa, kebutuhan jaringan online, mesti full dan besar. Karena buku kesehatan jamaah haji, mulai online, bukan manual seperti sebelumnya.
"Lobi asrama, ada wifi. Wifi ada di lobi gedung Madinatul Hujaj, 'Arafah, dan Muzdalifah," jelas H Taufiq.
Sedangkan aula samping gedung utama atau gedung Jeddah untuk pemeriksaan kesehatan. "Persiapan dan obat-obatan, telah siap, tinggal kita bawa ke asrama," jawab H Yurnalis.
"Sidik jari dan rekam biometrik dilakukan saat jamaah bareng dengan pemeriksaan kesehatan, sebelum ke kamar," jelas Sekretaris II PPIH, H Azhar SAg MA, yang juga Kasi Akomodasi, Transportasi, dan Perlengkapan Jamaah Bidang PHU Kanwil.
Akhirnya, dijelaskan pula, gedung Madinah lantai II, untuk Sekretariat PPPIH. Gedung Makkah lantai II, antara lain untuk Bea Cukai, Angkasa Pura, dan Garuda Indonesia, juga Imigrasi.
Sementara gedung Raudhah, antara lain untuk tim rekam medik. "Kami mohon maaf ruang penyimpanan zam zam, tidak ada lagi tempat di asrama. Karena zam zam itu tanggung jawab Garuda Indonesia,"
Gedung Azizah diperuntukkan untuk Media Center Haji (MCH) Embarkasi dan Debarkasi Haji 2018.[]