Usai laporkan data jemaah, Ketua Kloter 6 Debarkasi Haji Aceh (BTJ-06), H Amon Yadi SSoI MA serahkan bukti telah transfer umbangan untuk Masjid Al-Mabrur Asrama Haji, Kamis pagi, 3 Juli 2025.
Selain laporkan kondisi kloternya, H Amon Yadi (Kasi Bimas Islam Kankemenag Aceh Tenggara, sebelumnya aktif di PHU setempat), juga laporkan, kloternya saat kepulangan berhasil kumpulkan untuk Masjid Asrama Haji, Rp 93.320.000.
"Dan saat masih di Tanah Suci telah ditransfer kepada BKM Al-Mabrur," lapornya, dan menyebut ini sumbangan jemaahnya asal Aceh Selatan, Aceh Tenggara, Simeulue, Aceh Singkil, Abdya, Kota Subulussalam.
Sementara saat keberangkatan juga kloter 6 telah kumpulkan Rp 4.795.000. Sehingga total sumbangan dari kloter 6 ialah Rp 98.115.000.
Sementara ini jumlah yang paling tinggi sumbangan dari jemaah tiap kloter 2025.
Sebelumnya, kemarin, jemaah haji asal Aceh yang tergabung dalam Kloter 6 kembali mendarat di Bandara Sultan Iskandar Muda (SIM) Blang Bintang, Kabupaten Aceh Besar, Kamis 3 Juli 2025. Pesawat Garuda Indonesia yang membawa 390 Jemaah Kloter 06 ini landing pukul 08.22 WIB.
Berdasarkan informasi dari Media Center Haji (MCH) Aceh 2025, Kloter 6 merupakan jemaah gabungan dari 6 kabupaten kota, seperti Aceh Selatan 124 jemaah, Aceh Tenggara 119 jemaah, Simeulue 21 jemaah, Aceh Singkil 64 jemaah, Abdya 2 jemaah, dan Subulussalam 56 jemaah.
"Landing sekitar pukul 08.22 WIB. Alhamdulillah," ujar Ketua PPIH Debarkasi Aceh, Drs H Azhari Msi, kemarin Kamis pagi 3 Juli.
Menurutnya, Kloter 6 berangkat dengan 393 Jemaah menuju tanah suci Arab Saudi. Namun takdir Allah Swt, Kloter ini pulang dengan 390 jemaah.
"Dua wafat di Tanah Suci. Sedangkan satu orang lainnya masih dirawat," ujar Azhari.
Dua yang wafat adalah Sarullah Adamy Adat, 86 tahun, asal kabupaten Aceh Selatan, yang meninggal pada Sabtu 7 Juni 2025, di Mina. Kemudian Sabar Tukiman, 59 tahun, asal Subulussalam, yang meninggal pada Rabu 25 Juni 2025, di Madinah.
Sedangkan satu Jemaah Kloter 6 yang masih dirawat di Madinah, adalah Maiziati Ali Usman (67 tahun) asal Aceh Selatan. Hajjah Maiziati dirawat di RS King Fahd.
Sementara itu, sampai Jumat pagi (4/7), jemaah Simeulue masih dalam asrama menunggu jadwal kapal ke Sinabang (via Calang).
Juga jemaah Singkil, istirahat juga dalam asrama sebelum lanjutkan perjalanan darat.
Sama halnya dengan jemaah Aceh Tenggara, yang rehat dulu, menanti jadwal penerbangan ke Kutacane (via Kuala Namu).[]