Banda Aceh (Inmas)---Setelah lawatannya ke Barat Selatan Aceh, Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Aceh, Drs H M Daud Pakeh tiba di Banda Aceh, Jum'at (18/10) jelang magrib.

Usai magrib, Kakanwil langsung bertatap muka dan memberikan materi kepada peserta Pelatihan Dasar (Latsar) Calon ASN Kemenag Aceh angkatan 28 dan 29 yang berlangsung di Aula Wisma UIN Ar Raniry Banda Aceh.

Kakanwil menyampaikan kepada CASN dengan bersyukur terhadap apa yang telah diraih, bukan sebaliknya berbangga diri menjadi salah satu CASN.

Menurutnya, kalau berbangga malah menjadi ria dan bersifat negatif.

"Kita harus banyak bersyukur jadi CASN, jadi jangan berbangga tetapi perbanyak bersyukur, sebenarnya kekuatan doa lah yang berarti, Allah yang memberikan dan menentukan sebagai takdirnya, suami atau istri bahkan keluarga punya peran besar mendoakan terhadap kesuksesan anda," ucap Kakanwil.

"Banyak tantangan ketika saudara-saudara menempuh ujian menjadi CASN, makanya kesempatan ini harus dimanfaatkan sebaik mungkin untuk kebaikan, dan akan bernilai ibadah ketika kita bekerja dengan ikhlas, semua diawali dengan niat yang baik," sebut Kakanwil.

Kakanwil juga mengingatkan CASN untuk menjaga kualitas dan kompetensi.

"Bawalah budaya kerja yang baru. Jangan terbawa pola lama atau justru terkontamidasi dengan hal negatif, jangan ikuti pola tidak baik, kalau yang sudh baik tolong didukung, kami berharap anda semua jadi pilar-pilar lembaga yang membawa perubahan," ucapnya.

Ia juga berharap ASN bisa memberikan sesuatu yang terbaik untuk bangsa, "Buatlah karya-karya tertentu memanfaatkan fasilitas yang ada dan kompetensi yang anda miliki, demi pendidikan dan kemajuan bangsa yang lebih baik," harapnya.

Ditambahkan Kakanwil, anda calon abdi negara juga harus sudah tuntas dengan NKRI, NKRI adalah harga mati dan jangan terpengaruh dengan radikalisme serta hoak yang berkembang begitu pesatnya saat ini, sebut Kakanwil.

Kakanwil juga berpesan, bagi para guru untuk mempunyai kompetensi pendagogik yang baik.

"Pendagogik adalah syarat mutlak bagi guru, dimana guru tidak saja cukup profesional, tapi harus mampu mentransfer ilmu dengan seni tertentu, sebagai strategi pembelajaran atau gaya pembelajaran, hingga tercapainya sasaran pendidikan yang tepat," jelas Daud Pakeh.[]