CARI
Rekomendasi Keywords:
  • Azhari
  • Kakanwil
  • Hari Santri
  • Halal
  • Islam
  • Madrasah
  • Pesantren

Terus Bangun Jembatan Hati

Image Description
Inmas Aceh
  • Penulis
  • Dilihat 734
Senin, 12 September 2016
Featured Image

[Banda Aceh Yakub]  "Allahu Akbar, Allah yang Maha Besar, tiada kebesaran melebihi Kebesaran-Nya. Ia yang memberi kekusaan bagi siapa pun. Siapa saja yang diberikan kekuasaan, dan dengan kekuasaannya itu menindas dan mengabaikan orang lain, maka Allah berjanji, ia pasti akan dikoyak-koyakkan oleh kekuasaan itu," ucap Prof Dr HM Hasballah Thaib MA, awali khutbah Idul Adha 1437 Hijriah.

Lanjutnya Profesor, di Lapangan Blang Padang Banda Aceh yang berawan itu, "Siapa saja yang Allah karuniai kekuasaan dan ketinggian martabat, tapi ia gunakan untuk menghina dan merendahkan orang lain, maka janji Allah akan berlaku, bahwa ia akan dibuatnya lebih rendah dan terhina." Imam shalat diamanahkan pada Ust Munawir Darwis.

"Allahu Akbar, Allah yang Maha Besar, yang menganugerahi ilmu kepada manusia. Siapa yang dikaruniai ilmu pengetehuan yang tinggi, lalu ia melupakan Allah, dan pelit mengajarkan orang, maka janji Allah pasti ia akan dibuat hancur oleh ilmu pengetahuannya," sambung Prof Dr H M Hasballah Thaib, yang juga Ketua Pembina Yayasan Misbahul Ulum Muara Satu Paloh Lhokseumawe itu. H Hasballah juga mengurus Fatih School di Banda Aceh.

"Allahu Akbar, Allah yang Maha Besar, yang memberi kekayaan bagi siapa saja yang dikehendaki-Nya. Siapa saja yang dianugerahi kekayaan, tapi sukar berbagi bagi fakir dan miskin, maka janji Allah, pasti ia akan dibuat lebih miskin daripada si miskin," sela Prof Hasballah (Guru Besar UIN Sumut dan dosen di Medan dan kampus lainnya), satu dari (minimal) dua guru besar dari Paloh (satu lagi Prof Dr Jakfar Sidik).

Katanya, pagi Senin (12/9) itu, bahwa dalam suasana Hari Raya Idul Adha ini, ada saudara kita yang belum bisa berhari raya. Banyak anak yatim yang belum tersantuni, meskipun kita miliki kekayaaan yang tak dimiliki negara lain. Banyak fakir miskin yang belum diperhatikan, sebagiannya korban reformasi. Dengan Idul Adha, kita akan ingat perjuangan Nabi Ibrahim dan putranya, juga istrinya.

Dalam khutbah yang cuma 30 menit yang diikuti ribuan jamaah, juga Gubernur, Wagub, Forkopimda, SKPA, jajaran Kemenag, dan lainnya itu, selain kupas filosofi Ka'bah yang tak berarah (menghadap ke semua arah), jamarah, setan, dan lainnya, khatib juga ajak warga Aceh selalu mohon senantiasa dibantu Allah agar beradab. "Bukan hanya dari sekolah dan lembaga pendidikan, beradab itu kita mohon pada Allah," ujarnya.

Hasballah yang paparannya beberapa kali sebut dan kutip rekan sejawatnya, misal Dr 'Aidh Al-Qarni Arab Saudi dan Prof Dr Naqib Al-Attas Malaya itu, lanjutkan, bahwa kini banyak yang bisa membangun bangunan fisik, tapi tidak bisa membangun jembatan kasih sayang, jembatan hati, di Aceh tercinta ini sekalipun. Maka, ajaknya mari terus membangun jembatan hati di tengah hambatan dan tantangan, termasuk Pilkada mendatang.

"Ada tiga dasar membangun suatu peradaban, sebagaiman peradaban masa Nabi Sulaiman as. Ialah membangun Aceh yang beradab, dengan dasar spiritual, intelektual, dan material. Spiritual dengan 'aqidah, akhlaq, dan syari'ah. Intelektual dengan pendidikan, politik, dan sosial. Dan material, dengan ekonomi, teknologi, industri, pertahanan, keamanan, dan seni," tutupnya, di hadapan jamaah, yang juga ada Imam Besar Masjid Raya Baiturrahman Prof Dr Tgk H Azman Ismail MA itu.

Panitia umumkan juga hewan quban yang dikoordinir PHBI Aceh dan laporan dari masjid di Banda Aceh. Salah satunya satu dari Presiden Jokowi, yang seharga lebih dari Rp70juta itu, yang dibeli dari peternak di Aceh Besar itu. Allahu akbar walillahilhamd...  []

 

Tentang
Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Aceh adalah unit vertikal Kementerian Agama di provinsi dan membawahi beberapa kantor kementerian agama di kabupaten dan kota.
Alamat
Jalan Tgk. Abu Lam U No. 9 Banda Aceh 23242
Lainnya
Media Sosial
© 2023 Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Aceh
Oleh : Humas Kanwil Aceh