[Ar-Raniry | Nat/Yakub] Universitas Islam Negeri (UIN) Ar-Raniry menandatangani naskah kerja sama (MoU) dengan Asian Law Group (ALG) serta melaksanakan Review Kurikulum yang melibatkan Fakultas Tarbiyah dan Keguruan dan Fakultas Syariah dan Hukum, Senin (7/12) di Ruang Sidang Rektor UIN Ar-Raniry Banda Aceh.
Penandatanganan MoU dilakukan oleh Rektor UIN Ar-Raniry Prof. Dr. H. Farid Wajdi Ibrahim, MA dengan Chief of Party ALG, Prof. Tim Lindsey, disaksikan oleh Wakil Rektor bidang Kerja Sama Dr. H. Syamsul Rijal, M.Ag dan Indonesian ALG Representative Prof. Dr. Jamhari Makruf, MA. Hadir juga Dekan FTK Dr. H. Mujiburrahman, Dekan FSH Dr. Khairuddin, M.Ag, para Dekan, wakil dekan serta pimpinan di lingkungan UIN Ar-Raniry.
Rektor UIN Ar-Raniry Prof. Dr. H. Farid Wajdi Ibrahim, MA mengatakan, kerja sama ini difokuskan pada dua fakultas, yaitu Fakultas Tarbiyah dan Keguruan (FTK) dan Fakultas Syariah dan Hukum (FSH) di UIN Ar-Raniry, fakultas ini merupakan fakultas yang besar di antara fakultas-fakultas lainnya, namun demikian fakultas yang lain juga dapat menyesuaikan nantinya.
Farid menyebutkan, kerja sama yang dilakukan UIN Ar-Raniry dengan ALG ini berkaitan dengan pengembangan pendidikan di UIN Ar-Raniry ini, bentuk kerja samanya antara lain ALG akan menyediakan konsultan atau pakar dalam hal teknis yang akan memberikan batuan dalam bentuk review kurikulum pada dua fakultas tersebut, serta menyiapkan laporan nantinya.
Selain itu kata Farid, ALG akan melatih staf di Lingkungan UIN Ar-Raniry untuk meningkatkan kapasitas mengajar dalam kegiatan-kegiatan padagogik lainnya, serta akan menyediakan sumber daya manusia untuk mendukung kerja sama ini.
“Kerja sama ini bukan yang pertama sekali dilakukan, jauh sebelumnya telah dilaksanakan sejak setelah musibah tsunami di Aceh tahun 2004 silam, banyak dosen di Jakarta ditugaskan mengajar di UIN dan beberapa mahasiswa di kampus ini juga diberi kesempatan kuliah di Jakarta,” kenang Farid.
Rektor mengharapkan untuk terus diberikan bantuan dalam mengembangkan kampus ini, manfaatnya sangat banyak yang dapat dirasakan oleh kampus yang ada di daerah ini. Mahasiswa UIN Ar-Raniry saat ini sekitar 20 ribu orang, dosen dan Karyawan di UIN sekitar 1000 orang dan Alhamdulillah sampai saat ini masyarakat masih memberikan kepercayaan pada UIN Ar-Raniry, oleh karena itu dengan bantuan seperti ini ke depan dapat terus kita tingkatkan pendidikan di UIN Aceh ini.
Chief of Party ALG, Prof. Tim Lindsey dalam sambutannya mengatakan, hampir semua universitas terbesar di dunia menggunakan system orientasi siswa, bukan system orientasi dosen, artinya pembelajaran dilakukan dengan pemahaman dan pendekatan dengan mahasiswa, diharapkan kehadiran kampus bukan untuk memberikan pekerjaan bagi dosen saja, tapi mendidik mahasiswa dan dapat memajukan masyarakat.
“Sistem pembelajaran ini diharapkan para siswa atau mahasiswa dapat berperan aktif dalam kelas, mahasiswa diberi kesempatan untuk merancang program sendiri dan memilih sendiri mata kuliah dengan pilihan-pilihan yang jauh lebih baik,” imbuhnya.
Menurutnya, semua memiliki kesempatan untuk menjadi universitas berkelas dunia, banyak sekali tantangan yang akan dihadapi, tidak hanya universitas di Indonesia atau UIN Ar-Raniry saja, bahkan hampir semua kampus di Dunia mengalaminya.
Di Universitasnya, kata Tim Lindsey, diwajibkan malakukan review kurikulum setiap tahun dan membuat perubahan berdasarkan hasil revew itu, ini akan memperoleh keunggulan, “kami harap keikutsertaan bapak/ibu untuk mengubah Universitas Islam Negeri Ar-Raniry untuk menjadi universitas terbaik tingkat dunia, kami percaya tidak ada seorang pun yang dapat melakukan perubahan kecuali dilakukan oleh bapak/ ibu yang ada di Lingkungan Universitas ini”.
Sementara itu Perwakilan ALG Indonesia Prof. Dr. Jamhari Makruf, MA mengatakan, penandatanganan MoU ini dilakukan untuk meningkatkan silaturrahim dan dapat membantu UIN Ar-Raniry khususnya pada FTK dan FSH untuk tingkat internasional.
“Dulu Aceh menjadi kiblat dunia dibidang pendidikan, tujuan kegiatan ini membimbing kembali untuk bangkit serta kembali jaya di masa mendatang, MoU ini dilaksanakan jauh sebelum kerja sama telah terjalin, UIN Ar-Raniry menjadi contoh bahwa MoU harus disertai langsung dengan kegiatan-kegiatan,” ujarnya.
Jamhari menambahkan, dalam dunia pendidikan, perlu ada orang lain yang mengingatkan untuk terus bangkit, dalam kerja sama ini terkait dengan review kurikulum sangat penting, apalagi dalam rangka menyambut MEA. []