[Karang Baru | Dahlan/Sofyan] Muhammad Dahlan, M.Kom.I, Penyuluh Fungsional Kecamatan Seruway, Selasa (6/12) kembali masuk Penjara (LP). Masuknya Pak Dahlan (demikian sapaan akrabnya) bukan sebagai terpidana tetapi sebagai pembina bagi masyarakat Binaan LP Aceh Tamiang.
Dalam kesempatan tersebut Pak Dahlan dipercayakan oleh Kakankemenag untuk menyampaikan materi Akhlak dan Tasawuf. Ia kembali membahas masalah tamak atau sering pula disebut serakah, melanjutkan materi beberapa waktu yang lalu.
Tamak, demikian judul yang disampaikannya. Pada sesion ini Pak Dahlan membahas pengertian tamak, ciri-ciri orang yang tamak, bahaya tamak dan cara menghindari tamak.
Pengertian tamak/serakah menurutnya adalah: tidak pernah merasa puas dengan hasil yang sudah didapatkan. Tamak disebabkan kecintaan terhadap dunia (hubbud dun-ya) secara berlebihan sehingga menghalalkan segala cara untuk memuaskan dirinya.
Orang yang memiliki penyakit hati bernama tamak memiliki ciri-ciri; tidak mensyukuri nikmat Allah yang telah diberikan kepadanya. Senantiasa merasa tidak cukup padahal ia telah banyak mendapatkan nikmat, ingin mempunyai sesuatu yang dipunyai orang lain, suka menghayal yang tidak realistis (thuulul amal).
Juga kikir, tidak menghagai pemberian orang lain apabila tidak sesuai dengan keinginannyam sangat mencintai harta benda, sangat semangat mengumpulkan harta tanpa memperdulikan waktu dan kondisi tubuhm semua kegiatannya selalu berorientasi pada materi.
Sifat tamak sangat berbahaya bagi seorang muslim. Oleh karena itu Pak Dahlan mengajak Warga Binaan LP Aceh Tamiang untuk menghindarinya dengan cara mensyukuri apa yang diberikan Allah, ikhlas, jujur, hidup sederhana, rendah diri, menjauhkan diri dari sifat iri dan dengki serta menyadari bahwa harta hanyalah sarana menuju alam yang hakiki yaitu alam akhirat. [yyy]