Karang Baru (Muhammad Sofyan)---“Kenapa kamu kafir kepada Allah SWT, padahal kamu dahulu mati (belum ada), kemudian Dia (Allah) menghidupkanmu, kemudian mematikanmu dan menghidupkanmu kembali dan akhirnya kepada-Nya (Allah) kamu akan kembali.” (QS. Al-Baqarah : 28), Ahmad Jali, MA Pengawas Madrasah Kankmenag Tamiang mengawali Tausiyahnya di Masjid Al-jihad Pekan Sungai Iyu dengan ayat ini, Minggu (6/8).
“Syari`at Islam dibawa mati, demikian judul ceramah kita hari ini” lanjut Pak Jalil (demikian sapaan akrabnya).
Tausiyah tersebut dalam rangka menjalankan program Pemerintah Kabupaten Aceh Tamiang, “Safari Subuh” yang telah berlangsung beberapa waktu lalu dan pagi ini Masjid Al-Jihad mendapat giliran dikunjungi Tim yang dibentuk yang terdiri dari unsur Pemerintahan (Bupati dan jajarannya, termasuk Dinas Syari`at Islam dan SKPD lainnya), Unsur MPU dan unsur tokoh Agama dan Masyarakat.
Lebih lanjut Pak jalil memaparkan; sebelum manusia diciptakan Allah terlebih dahulu menciptakan Ruh lalu mengumpulkan mereka semua kemudian mensyahadat mereka “Bukankah Aku (Allah) Tuhanmu,” para Arwah (Ruh-ruh) menjawab “Benar Kami Bersaksi.”
Kemudian ruh akan ditiupkan kedalam janin yang telah berusia 120 hari dalam Rahim ibunya kemudian dilahirkan ke dunia, pada saat tersebut Raulullah menyunahkan bayi diazankan untuk mengingatkan kemabali kepadanya Syahadat yang pernah dilakukannya di alam ruh.
Setelah anak berusia tujuh tahun diajarkan dan diperintahkan Shalat, setelah usia 10 tahun wajib dipukul (sebagai pengajaran) apabila ia meninggalkan Shalat. Dalam Shalat akan selalu diulang-ulang Syahadat sebagai pengakuan diri hanya bertuhan kepada Allah.
Setelah seorang manusia itu hidup sebatas usia yang telah ditetapkan iapun mati dan kembali dan dikuburkan, unsur apai kembali kea pi unsur angin kembali ke angina unsur tanah kembali ke tanah, tinggallah sepotong tulang ekor yang akan menjadi bibit dibangkitkan kembali di hari akhirat.
Setelah Sangkakala ke dua ditiupkan lalu seluruh makhluk dibangkitkan termasuk hewan dan manusia. Adapun hewan mereka melakukan Qishash, setelah usai urusannya mereka dikembalikan menjadi tanah, sedangkan manusia harus mempertanggung jawabkan semua amal perbuatannya selama hidup di dunia kepa Allah SWT.
Setelah dibangkitkan manusia menunggu sangat lama untuk sampai pada proses pengadilan (Mizan) di Yaumil Mahsyar, dalam tenggang waktu tersebut taka da perlindungan selain perlindungan Allah. Diantara orang-orang yang mendapat perlindungan adalah orang-orang yang bersedekah dan berzakat, mereka dilindungi sesuai besarnya sedekah atau zakat yang mereka keluarkan oleh karenanya Pak Jalil mengajak jama`ah untuk bersedekah, sesuai kemampuan diri, tak mampu dengan harta bersedkahlah dengan senyum dan zikir.
Dalam kesempatan itu juga Pak Jalil mengajak semua masyarakat untuk melaksanakan Ibadah Haji, bagi yang sudah mampu bersegera mendaftarkan diri, bagi yang belum mulailah berniat dan menabung walaupun dengan nilai yang kecil, “mudah-mudahan Allah menyampaikan niat kita untuk berhaji, kalaupun tak sampai Allah telah mencatatnya karena kita telah berniat,” ujarnya.
Di akhir Tausiyahnya Pak Jalil menegaskan, Syahadat, Shalat, Zakat/Sadaqah, Puasa dan Haji merupakan Syari`at Islam yang harus dijalankan dengan keimanan dan keikhlasn agar bisa dibawa mati. Lalu ia menutupnya dengan surat Ali Imran ayat 102 “Hai orang-orang yang beriman, bertaqwalah kepada Allah dengan sungguh-sungguh. Dan janganlah kamu mati, melainkan dalam keadaan beragama Islam.”[SY]