Muhammad Syauqi tak pernah membayangkan akan mendapatkan kesempatan menunaikan ibadah haji di usia remaja.
Apalagi namanya menjadi jemaah haji termuda dari Aceh pada musim haji tahun ini, dengan usia 18 tahun.
Syauqi mendapat panggilan berangkat beribadah haji tahun ini karena menggantikan almarhum ayahnya, Muhammad Jafar, yang meninggal dunia empat tahun lalu.
Remaja asal Blang Mangat, Lhokseumawe ini pun menggantikan slot sang ayah, untuk menemani ibunda, Sri Wahyuni (40).
Tentu ada perasaan sedih dan bahagia dalam sanubari remaja yang baru saja lulus dari Pesantren Misbahul Ulum Lhokseumawe ini.
Pada satu sisi, ada lara, sang ayah dipanggil yang maha kuasa sebelum menunaikan ibadah haji. Satu sisi, ia mendapat kesempatan mulia, dengan menuntun sang ibunda ke Baitullah.
“Alhamdulillah tahun ini mendapat panggilan, Syauqi gantikan ayah untuk temani bunda, ayah meninggal tahun 2020 kemarin,” ujar Syauqi.
Katanya, orang tua sudah mendaftar haji sejak 2011. Kala ia masih duduk di bangku SMP atau 2020 lalu, ayahnya meninggal. Lalu nama dirinya dimasukkan dalam list haji sebagai pengganti.
Pria yang kini tercatat sebagai mahasiswa Politeknik Lhokseumawe ini mengaku sesampai di tanah suci, ia ingin segera memanjatkan doa terhadap ayahnya di Baitullah.
“Nanti mau berdoa dan shalat juga di Raudhah, mendoakan untuk ayah, mendoakan diri sendiri supaya diberi kelancaran terus,” ujar Syauqi.
Saat ini, Syauqi yang tergabung dalam kloter 7, sudah lima hari berada di Mekkah untuk memulai melaksanakan ibadah.
SeAsisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Sekretariat Kota, atas nama Pj Wali Kota Lhokseumawe ini, Muhammad Maxalmina SHI MH lepas keberangkatan Syauqy bagian 393 jemaah haji kloter 7, Selasa, 4 Juni 2024.
Ketua PPIH BTJ Aceh Drs H Azhari MSi, rincikan jemaah termuda dan tertua kloter ini ialah Muhammad Syauqy bin Muhammad Jafar (18 tahun) asal Kota Lhokseumawe, dan Abas bin Muhammad Risyad (93 tahun) asal Aceh Utara.
Dan ini, lanjut Azhari, jadi jemaah Aceh termuda tahun ini, setelah Senin kemarinnya, juga dilepaskan jemaah tertua Aceh atas nama Abu Bakar Mureh asal Pijay dalam kloter 6.[]