[Idi | Syarifuddin] Dengan diberlakukannya kurikulum 2013 yang menenkankan pada pembelajaran berbasis aktivitas, maka penilaiannya lebih menekankan pada penilaian proses, baik pada aspek sikap, pengetahuan, dan keterampilan. Hal itu disampaikan Drs. Taharuddin di hadapan para kepala madrasah yang berkumpul di aula Kantor Kementerian Agama Kabupaten Aceh Timur, Jum’at (7/11) dalam rangka sosialisasi Panduan Teknis Penilaian di Madrasah yang diterbitkan oleh Dirjen Pendidikan Islam Kemenag.
Taharuddin, Kepala Seksi Kurikulum dan Evaluasi pada Bidang Pendidikan Madrasah Kanwil Kemenag Provinsi Aceh sengaja diundang ke Aceh Timur untuk memberikan pencerahan kepada para kepala madrasah. Pertemuan sosialisasi yang dipandu oleh Fadli, S.Ag, Kepala Seksi Pendidikan Madrasah pada Kantor Kemenag Kabupaten Aceh Timur itu diikuti oleh para kepala madrasah dari semua jenjang, baik MI, MTs, maupun MA se-Kabupaten Aceh Timur beserta operatornya masing-masing.
Kepada peserta sosialisasi Taharuddin menjelaskan bahwa penilaian bukan saja berguna untuk mengetahui kemajuan siswa namun juga digunakan untuk mengetahui kekuatan dan kelemahan dalam proses pembelajaran, sehingga dapat dijadikan dasar untuk pengambilan keputusan dan perbaikan proses pembelajaran. Oleh karena itu, menurut Taharuddin, proses pembelajaran yang baik dan benar perlu didukung oleh sistem penilaian yang baik, terencana, dan berkesinambungan.
“Penilaian berkesinambungan yang dilakukan secara terus menerus dan berkelanjutan selama pembelajaran berlangsung akan mendapatkan gambaran yan utuh mengenai hasil belajar siswa, memantau proses, kemajuan, dan perbaikan hasil” , jelasnya kepada hadirin.
Di akhir pertemuan yang berlangsung sejak pagi hingga sore hari, Taharuddin menjelaskan cara mengisi rapor kelas I dan IV MI, kelas VII MTs, dan kelas X MA. Turut hadir pada kegiatan tersebut Kasubbag Tata Usaha mewakili Kepala Kantor Kemenag, para pengawas dan Ketua Kelompok Kerja Kepala Madrasa (K3M) masing jenjang. [yyy]