Idi-KemenagNews (3/5/2013) Jayalah Guru di Aceh Timur!, itulah kata terakhir yang diucapkan oleh pemateri di hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) di Aceh Timur dalam seminar nasional dengan tema menciptakan budaya unggul disekolah yang berlangsung dari pukul 14,00 hingga pukul 17.00 WIB. Siapa sangka ternyata acara ini sangat diminati oleh 150 peserta yang hadir mewakili bagian kurikulum sekolah dan kepala sekolah madrasah ibtidayah dan tsanawiyah negeri dan swasta di lingkungan Aceh Timur.Kegiatan yang diadakan di Peudawa Puntong pada tanggal 2 Mei ini sangat spesial, dikarenakan momentumnya dilaksanakan setelah ujian nasional dan juga mulai akan dibukanya sekolah unggulan insan cendekia di samping sekolah unggulan manet school yang masih ditunggu-tunggu aksinya. Acara seminar ini juga membagikan peserta buku dan terlaksana berkat kerja sama Kemenag Aceh Timur dan Erlangga dengan ketua panitia, T. Zulfikar dan diprotokoli oleh saudari Anis. Acara yang berlangsung dengan satu pembicara ini dibuka langsung oleh Bapak Kankemenag Aceh Timur, Drs. H. Faisal Hasan, dan ditutup oleh Bapak Fadli, S.Ag, kasi Pendais, selaku penanggung jawab acara.Sejak seminar berlangsung, Bpk. H.Drs. Dwiyono Irianto, selaku pemateri dari HDI Management Centre Jogjakarta ini tampil dengan cukup energik dan maksimal. Dengan materi pertama tentang pola pikir/mainset sebagai landasan perubahan, pemateri berhasil menarik minat peserta untuk antusias. Terlebih diawal seminar ada pengucapan sumpah untuk menjadi yang terbaik dimanapun kita beraktivitas. Dengan diselingi semi ice breaking,terutama dengan mimik wajah dan candaan selintingan berpikir, sedari awal pemateri berhasil memecah panasnya ruangan dan suasana siang yang biasanya perhatian peserta sudah berkurang. Acara yang disiapkan sejak 2 bulan sebelumnya ini dimoderatori langsung oleh Saipul Azmi, S.Pd. I dari kankemenag Aceh Timur.Ada poin menarik yang sangat menyentak seisi ruangan tentang mainset sekolah unggulan yang disampaikan pemateri hari ini di aula SKB peudawa puntong, bahwa menjadi sekolah unggulan itu tidaklah harus anaknya pintar semua. Pemahaman ini terpatri dalam contoh ibu halimah, seorang guru dalam film laskar pelangi. Sekolah unggulan, menurut bapak yang sudah berumur kepala enam ini, adalah sekolah yang berhasil menjadikan anak yang belum pintar menjadi pintar. Sekolah unggulan adalah sekolah yang berhasil menjadikan anak yang belum baik menjadi baik. “Jadi salah besar jika sekolah unggulan namun yang menjadi siswanya hanya yang pintar sajaâ€, jelas beliau diseminar. Menurut beliau yang juga menjadi kolumnis di harian Republika, inilah pentingnya mindset sebagai langkah awal menjadikan sekolah unggulan walau keadaan serba kekurangan. Sikap guru yang muncul dari mindset yang positif-lah yang akan melahirkan siswa unggulan dengan masing-masing kecerdasannya. “Jika siswa pintarnya mengaji, maka disitulah prestasinya. Jika siswa pintarnya sepakbola maka disitulah unggulannya,†ucap beliau saat seminar.Akhirnya acara yang berlangsung dengan harapan besar ini selesai dengan membawa bekal yang mahal. Maju terus Indonesia ku, Maju Terus Aceh. (Ibnu Muzab Ary/y)
Tentang Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Aceh adalah unit vertikal Kementerian Agama di provinsi dan membawahi beberapa kantor kementerian agama di kabupaten dan kota. Alamat Jalan Tgk. Abu Lam U No. 9 Banda Aceh 23242