Banda Aceh-KemenagNews, Jumat, (20/9/2013) Sekarang, pagi atau dhuha Jumat (20/9) rombongan Presiden RI yang tadi malam sudah menghadiri penganugerahan DR HC (Doktor Honoris causa) untuk SBY, bidang perdamaian, dari Universitas Syiah Kuala, sedang prosesi pembukaan Pekan Kebudayaan Aceh (PKA) VI di kawasan Lampriek-Lambaro Skep.Gubernur Aceh, dr. Zaini Abdullah sampaikan, terima kasih kepada Bapak Presiden atas bantuan dan perhatian pada Aceh, pada perhatian untuk korban gempa Aceh Tengah dan Bener baru-baru ini."Di tengah kesibukan Presiden dan Ibu Negara, masih bisa menyempatkan diri hadir ke ACeh. Ini artinya, Bapak Presiden sangat mencintai Aceh," sambung Mendikbud RI dalm sambutannya. "Selamat untuk Bapak Presiden atas penganugerahan gelar DR HC dari Unsyiah kemarin<" kata Mendikbud Prof. Dr. Muhammad Nuh.Usai pembukaan PKA ke 6 di Taman Ratu Safiatuddin, Presiden SBY dan rombongan, yang bermalam tadi di Helmes Palace Lambhuk-Doy, akan menyimak khutbah dan shalat Jumat di Masjid Raya Baiturrahman. Khutbah, yang isi khutbah pun sempat kami saksikan sempat diedit ulang akan disampaikan oleh Ustadz DR Husni Musanif, seorang Dosen di Darussalam. Kakanwil Kemenag Aceh sendiri akan memimpin mpembacaan doa di PKA VI itu. Kakanwil, dalam bait-bait doa, mengharapkan acara ini menjadi ajang berfastabiqul khairat.Malam tadi, Presiden SBY menginap di Hermes Palace Hotel. General Manager Hotel, Octowandi melaporkan bahwa singgah kali ini, bagi SBY bukanlah yang pertama. Dalam kunjungan dua agenda besar di Aceh, kedatangan SBY merupakan kali keempat. Jadi ini kali yang keempat kali presiden menginap di Hermes.Usai shalat Presiden SBY akan kembali ke Jakarta. Di Aceh SBY selama dua hari, dan mendapat pengamanan ekstra ketat. TNI/Polri menyiapkan 2.500 pasukan untuk mengamankan kedatangan kepala negara."Untuk pengamanan disiapkan seluruh personel, lebih kurang ada 2.500 orang," kata Pangdam Iskandar Muda, Mayjen Pandu Wibowo.Sebelumnya kedatangan presiden ke Aceh juga disebut untuk mengukuhkan mantan petinggi Gerakan Aceh Merdeka (GAM) Malik Mahmud sebagai Wali Nanggroe Aceh kesembilan. Belakangan protokoler istana tak menjadwalkan agenda pelantikan dalam kunjungan itu.Dewan Perwakilan Rakyat Aceh (DPRA) akhirnya membatalkan rapat paripurna khusus pengukuhan Wali Nanggroe pada 20 September nanti. [yakub]