[Karang Baru │ Muhammad Sofyan] Matahari telah menyinari bumi sejak ia terbit meninggalkan peraduannya hingga masuknya waktu dhuha. Bahkan mungkin hingga maghrib menjelang bila tak ada awan mendung menutupinya. Siswa-siswi SMA/SMK/MA mulai berdatangan ketika sinar mentari terasa menyengat.
Mereka yang sudah hadir dipersilakan oleh Panitia untuk memasuki Aula Al-Ikhwan. Karena jumlah mereka ramai, 5 ratus orang yang diundang, maka mereka hanya dipersilakan duduk di lantai keramik yang sudah dibersihkan oleh petugas pengelola Aula Al-Ikhwan. Hingga acara dimulai siswa-siswi yang hadir baru 50 % saja sehingga Panitia berharap mereka terus berdatangan sampai acara pokoknya yang akan disampaikan oleh 3 orang pemateri berlangsung.
Kehadiran mereka ini dalam rangka mengikuti Pembinaan Remaja untuk Antisipasi Bahaya Narkoba, Valentine Day dan Demoralisasi bagi Pelajar se-Aceh Tamiang. Kegiatan yang dimotori oleh Dewan Dakwah Islamiyah Indonesia (DDII) Kabupaten Aceh Tamiang dengan mengundang 24 Sekolah/Madrasah sebagai perwakilan.
H. M. Fajar, MA selaku ketua DDII Kabupaten Aceh Tamiang dalam laporannya menyampaikan bahwa kegiatan ini menyikapi maraknya kegiatan peringatan Valentine Day yang dilaksanakan oleh para ramaja. Beberapa daerah bahkan ada yang menyikapi dengan mengeluarkan Surat Edaran (SE) larangan perayaan Valentine Day. DDII Tamiang menyikapinya dengan melakukan pembinaan kepada pelajar/siswa SMA/SMK/MA.
Sementara itu Drs. Iskandar Zulkarnain, MAP Wakil Bupati Aceh Tamiang sekaligus Ketua Badan Narkotika Kabupaten (BNK) dalam sambutannya menyampaikan bahwa Valintine Day itu tidak ada dalam ajaran Islam dan bukan pula budaya masyarakat Tamiang secara khusus, Indonesia secara umum. Kasih sayang dalam Islam itu adalah dalam keluarga, antara suami dengan istri, antara orang tua dengan anak-anaknya, antara sesama muslim tapi bukan dengan mengumbar nafsu seperti yang diperagakan oleh remaja di barat sana.
Pak Buyong (sapaan akarab Iskandar Zulkarnain), lebih lanjut memberikan semangat kepada siswa-siswa yang hadir, “Kalian ini adalah Generasi Penerus, Calon Pemimpin di masa depan, minimal dalam keluarga (sebagai satuan masyarakat terkecil), oleh karena itu persiapkan diri kalian dengan pendidikan (setinggi mungkin), jauhi narkoba dan say no to drug."
Pembinaan ini mengundang tiga orang pemateri, pertama Iptu Alviandi, SE, Kapolsek Karang Baru dengan materi "Bahaya Narkoba dan Dampaknya bagi Kehidupan". Pemateri kedua adalah Dr. Hj. Rahmatillah, M.Pd. Aktivis Perempuan Banda Aceh dengan materi "`Ada Apa dengan Valentine Day", seyogyanya pemateri ketiga adalah Salamina, MA Kakankemenag Tamiang, namun ia tidak jadi tampil karena tidak cukup waktu karena kegiatannya hanya setengah hari.
Tepat pukul 12:15 WIB kegiatan berakhir, semua pesertapun meninggalkan Aula Al-Ikhwan dengan sebuah pesan yang harus disampaikan kepada teman-temannya yang lain yang tidak hadir. Pesan itu adalah "Say No to Drug and Valentie Day". [yyy]