Banda Aceh-KemenagNews, Senin (16/9/2013) Kegiatan Workshop Penyelenggara Program Paket C Pondok Pesantren resmi ditutup oleh Kepala Bidang Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren Kanwil Kementerian Agama Provinsi Aceh, Ust Abrar Zym, S.Ag di Aula Oasis Atjeh Hotel yang telah berlangsung dari tanggal 12 s/d 15 September 2013 (15/9/2013).Sebelum acara penutupan, para peserta yang berasal dari berbagai pesantren di seluruh Aceh ini, dengan dibantu panitia mengeluarkan rekomendasi kepada pemerintah agar pelaksanaan Ujian Nasional Program Paket C lebih baik lagi di masa yang akan datang. Rekomendasi ini ditanda tangani oleh Drs. Mukhlis Hasan selaku ketua panitia acara, dan mengetahui seluruh peserta.Para peserta menyatakan, setelah mendengar pemaparan materi dari narasumber : Kakanwil Kemenag Aceh, Dinas Pendidikan Aceh, Kepala Badan Pembinaan Pendidikan Dayah Aceh dan lain-lain, merekomendasikan sebagai berikut: 1. Mengharapkan kepada Kementerian Agama RI, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI, PUSPENDIK, BSNP, dan pihak terkait, agar Pendidikan Kesetaraan Program Paket A/Ula, Paket B/Wustha dan Paket C pada Pondok Pesantren (Dayah) perlu dipertahankan karena sangat dibutuhkan oleh warga masyarakat Aceh.2. Pelaksanaan Ujian Nasional Pendidikan Kesetaraan Program Paket A/Ula, Paket B/Wustha dan Paket C pada Pondok Pesantren (Dayah) harus dibedakan dengan Ujian Nasional Pendidikan Formal (baik jadwal, soal, dan Tempat).3. Penanganan pelaksanaan Ujian Nasional Program Paket A/Ula, Paket B/Wustha dan Paket C pada Pondok Pesantren (Dayah) agar sepenuhnya ditangani oleh Kementerian Agama (mulai dari pendataan, pendistribusian soal dan penandatanganan ijazah dan SKHUN).4. Dana Pelaksanaan Ujian Nasional Pendidikan Kesetaraan Program Paket A/Ula, Paket B/Wustha dan Paket C pada Pondok Pesantren (Dayah) di anggarkan dalam DIPA Kementerian Agama Provinsi Aceh.5. Tutor/Guru Pendidikan Kesetaraan Program Paket A/Ula, Paket B/Wustha dan Paket C pada Pondok Pesantren (Dayah) agar dapat di sertifikasikan.Demikian Rekomendasi ini kami rumuskan melalui proses diskusi yang alot semoga dapat terealisasi. [tgk teuku zulkhairi]