Karang Baru| Muhammad Sofyan| Untuk meningkatkan silaturrahmi, saling memberikan informasi, meningkatkan etos kerja, Seksi Pendidikan Madrasah Kankemenag mengadakan rapat koordinasi dengan seluruh Kepala RA, MI, MTs, MA dan Pengawas.

Kegiatan ini diadakan di Aula SMIP Kualasimpang pada Senin (20/1) dihadiri oleh 117 orang.Salamina, MA Ka. Kankemenag Aceh Tamiang dalam sambutannya mengatakan “kita semua harus saling bekerjasama dalam memikul beban tugas kita sehari-hari, saling bersinergi, kalau satu saja tersandung maka kita akan terjatuh semua.

Lebih lanjut beliau mengutip ucapan Nasaruddin Umar (Wakil Menteri Agama RI) “Jika kita kehilangan Harta itu sedikit, jika kehilangan kesehatan berarti kita kehilangan sebahagian, tapi ketika kita kehilangan akhlak (adab, etika, moral) berarti kita kehilangan segalanya.”

Untuk menanggapi penerapan Kurikulum 2013 beliau memaparkan sebuah perumpamaan yang ditulis Muhammad Nuh dalam bukunya yang berjudul “Menyemai Kretifator Peradaban ““ada seorang kiai yang mengadakan ujian akhir terhadap 3 orang santrinya (kita sebut saja namanya Umar, Usman dan Ali).

Sebelum ketiga santri ini dipanggil sang kiai terlebih dahulu membuat sebuah duplikat Al-qur-an dari kardus yang dibuat Covernya seperti Al-qur-an. Duplikat Al-qur-an itu diletakkan di lantai kiai itu sendiri duduk di kursi lalu ia memanggil ke-3 santri tadi satu demi satu. Ketika Umar masuk dan melihat al-qur-an diletakkan di lantai ia beristighfar sambil menggeleng-gelengkan kepala lalu ia duduk di depan kiai dan mampu menjawab semua pertanyaan dengan baik.

Saat santri kedua (Usman) menghadap dan melihat Al-qur-an diletakkan di lantai ia berkomentar dan membacakan dalil-dalil tentang kemuliaan al-qur-an lalu ia duduk dan menjawab semua pertanyaan dengan baik karena ia memang santri yang slalu menjadi juara umum.

Terakhir masuklah Ali, begitu ia melihat Al-qur-an diletakkan di lantai ia langsung mengambil Al-qur-an itu dan meletakkannya di meja di depan kiai sambil berkata Al-qur-an ini selayaknya tempatnya di sini, ketika kiai itu bertanya ada pertanyaan  yang mampu dijawabnya ada pula yang tidak karena ia memang santri yang ber-IQ pas-pasan.

Setelah ketiganya diuji sang Kiai hanya meluluskan Ali karena menurutnya hanya Ali yang mampu menginplementasikan (mengamalkan) ilmunya dalam kehidupan sehari-hari.”

Demikianlah gambaran Kurikulum 2013 (lanjut salamina). Kurikulum ini menghendaki siswa bukan hanya mampu menyerap ilmu yang diajarkan tetapi menghendaki siswa mampu menginplementasikan ilmunya dalam kehidupan sehari-hari. [y]