Banda Aceh (Muhammad Yakub Yahya) --- Masjid Al-Mabrur dalam Embarkasi Haji Aceh (UPT Asrama Haji) ini, sedang lanjutkan pembangunan. Jamaah haji sering manfaatkan masjid yang bersisian dengan aual Arafah ini, untuk shalat, pertemuan, dan rehat.
Setiap keluarga jamaah yang menanti keluarganya tiba dari bandara, juga memilih nyaman i'tikaf dalam masjid.
Selebihnya. baik ada acara atau tidak ada, masjid hidup dengan amalan shalat dan kegiatan bersama karyawan asrama, dan tetamu. Sebagian pembangunan masjid itu, sejak awal didonasi jamaah haji, sejak pembangunannya, belasan tahun lalu.
Bangunan Rumah Allah ini, memang belum dicat, tapi tetap menawan dipandang, dari arah kantin, gedung Raudhah, Makkah, Madinah, Madinatul Hujaj, dan Misfalah. Juga elok jika kita lihat dari arah kuburan warga Gampong Prada, di Jalan Teuku Nyak Arief itu.
Musim haji ini, saat pemberangkatan 12 kloter (16 Agustus-5 September) dan pemulangan (26 September- 5 Oktober), sumbangan juga mengalir untuk masjid asrama haji.
Setiap ketua kloter/Tim Pemandu Haji Indonesia (TPHI), usai laporkan jamaahnya, sebelum diserahkan pada Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Debarkasi Aceh, serahkan juga amplop isi rupiah, riyal, dan dolar, dari TPHI, PPIHI, dan TKHI dan dari sekitar 393 jamaahnya.
Sumbangan yang dikumpulkan sejak dari pesawat GA hingga tiba ke asrama itu, diterima Pengurus Masjid Al-Mabrur, H A Rani SH (Kasi di UPT Asrama Haji).
PPIH sampaikan apresiasi pada jamaah atas kedermawanan, kemurahan dan sumbangan untuk masjid asrama. Terima kasih juga dari pihak UPT Asrama Haji yang dikepalai Drs H Taufiq Abdullah.
"Terima kasih atas sumbangan bapak ibu, jamaah sekalian. Jumlah tiap kloter, bisa dilihat di papan pengumuman di depan jamaah, dalam aula ini," ucap Ketua dan Sekretaris PPIH Drs HM Daud Pakeh (Kakanwil Kemenag Aceh) dan H Abrar Zym SAg (Kabid Penyelenggaraan Haji dan Umrah/PHU). Sesekali yang lepakan jamaah adalah Wakil Ketua PPIH, dr H Hanif (Kadiskes Aceh), juga sampaikan syukran pada semuanya.
"Di antara ciri haji mabrur ialah gemar bersedekah," ajaknya.
"Wa tijaratan lan tabur, satu perniagaan yang tak sia-sia," sambungnya.
"Mari jamaah awasi sama-sama akan diperuntukkan untuk apa sumbangan ini. Atau tanya-tanya pada sesama. Jika mau tambah nanti, silakan," ajak H Abrar, sebelum jamaah satu persatu keluar aula Jeddah, dengan bawakan paspor, tas, koper, dan air zam zam. Jamaah menuju bus atau salaman sama keluarga.
Berikut rincian sedekah jamaah, untuk Masjid Al-Mabrur, baik saat pemberangkatan dari embarkasi (Agusus lalu), maupun saat pemulangan (tiba kembali) ke debarkasi (sejak akhir September hingga awal Oktober) ini.
Kloter 1, saat pemberangkatan Rp 2.200.000. kumpulkan Rp 12.640.000 + SAR 2.782 (riyal). Kloter asal jamaah dari Aceh Singkil, Kota Subulussalam, Aceh Selatan, Aceh Barat Daya, Nagan Raya, dan Banda Aceh ini, diketuai Drs H Salihin Mizal MA (Kakankemenag Aceh Singkil).
Kloter 2, saat pemberangkatan Rp 1.643.000. Saat pemulangan Rp 8.815.000 + SAR 2.200. Kloter asal jamaah dari Kota Langsa, Bireuen, Bener Meriah, Aceh Jaya, Aceh Selatan ini, diketuai H Hasbiallah ZA SAg (Kasi PHU Kankemenag Bener Meriah).
Kloter 3, saat pemberangkatan Rp 716.000. Saat pemulangan Rp 8.892.000 + SAR 1.782. Kloter asal jamaah dari Aceh Besar ini, diketuai Drs H Burhanuddin (Kepala MTsN Montasik Aceh Besar).
Kloter 4, saat pemberangkatan Rp 1.060.000. Saat pemulangan Rp 9.706.000 + SAR 1.715 + US$ 100. Kloter asal jamaah dari Banda Aceh ini, diketuai H Muhammad Nasril Lc (ASN Subbag Inmas Kanwil Kemenag Aceh).
Kloter 5, saat pemberangkatan Rp 748.000. Saat pemulangan Rp 3.889.000 + SAR 1.356. Kloter asal jamaah dari Aceh Barat, Aceh Besar, dan Aceh Tenggara ini, diketuai H Mauliadi SHI (Kepala KUA Krueng Sabee Aceh Barat).
Kloter 6, saat pemberangkatan Rp 395.000. Saat pemulangan Rp 12.202.000 + SAR 1.773. Kloter asal jamaah dari Aceh Tengah, Banda Aceh, dan Aceh Besar ini, diketuai H Ridwan SPdI (ASN di Seksi PHU Kankemenag Banda Aceh).
Kloter 7, saat pemberangkatan Rp 389.000. Saat pemulangan Rp 10.000.000 + SAR 710. Kloter asal jamaah dari Bireuen, Lhokseumawe, dan Aceh Utara ini, diketuai H Zulkifli SAg MPd (ASN Kemenag yang mengabdi di Pemkot Lhokseumawe).
Kloter 8, saat pemberangkatan Rp 200.000. Saat pemulangan Rp 1.350.000 + SAR 275. Kloter asal jamaah dari Aceh Utara ini, diketuai H Yusri SAg MAP (pejabat di Kankemenag Aceh Utara).
Kloter 9, saat pemberangkatan Rp 337.000. Saat pemulangan Rp 8.989.000 + SAR 1.968. Kloter asal jamaah dari Pijay, Banda Aceh, Pidie, Sabang, dan Simeulue ini, diketuai H Khalid SH (Kasi Pengelola Anggaran Haji Bidang PHU Kanwil).
Kloter 10, saat pemberangkatan tidak ada. Saat pemulangan Rp 5.500.000 + SAR 1.430. Kloter asal jamaah dari Pidie ini, diketuai H Fadhli Cut Ali SAg (Kasubbag TU Kankemenag Pidie).
Kloter 11, saat pemberangkatan tidak ada. Saat pemulangan Rp 5.720.000 + SAR 687. Kloter asal jamaah dari Aceh Timur, Aceh Tamiang, dan Gayo Lues ini, diketuai Drs H M Yusuf (pejabat di Kankemenag Aceh Tamiang).
Dan Kloter 12 (154 jamaah), saat pemberangkatan tidak ada. Saat pemulangan Rp 5.580.000 + SAR 211. Kloter pelangi asal 9 kab/kota ini, isi separuh Garuda, separuh lagi diisi Kloter 22 Medan, diketuai pembimbingan jamaah (TPIHI) Drs H Mukzi Abdullah (Kasi Pembinaan Haji dan Umrah Bidang PHU). Ketua Koter dari luar Aceh. [SY]