[Banten | Ildan Newsmedia] Perhelatan Pospenas VII Tahun 2016 yang diselenggarakan di Provinsi Banten rupanya bukan hanya menjadi ajang mencari prestasi. Bagi kontingen dari luar Banten, Pospenas juga dijadikan untuk memahami budaya dan karakter masyarakat Banten.
Seperti yang diungkapkan Kontingen Pospenas dari Provinsi Aceh misalnya. Mereka merasa senang dan apresiasi kepada Banten yang menjadi tuan rumah Pospenas.
“Banten dengan Aceh memiliki banyak kesamaan. Karakter masyarakatnya, budayanya, begitu juga ada memuliakan tamu. Rasanya, Banten seperti rumah kita sendiri,” ucap Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Aceh, HM Daud Pakeh yang memimpin rombongan perwakilan kontingen Pospenas dari Aceh saat berkunjung ke kantor Redaksi NEWSmedia, Minggu (23/10/2016).
Selain telah mengamati kultur dan karakter masyarakat Banten, Daud juga mengetahui ada beberapa kesenian tradisional yang memiliki kesamaan dengan Aceh.
“Di Aceh ada Daboh, di sini ada Debus. Itu sama-sama kesenian seperti itu,” ujar Daud, yang mengaku baru dua kali datang ke Banten. Ketua Kontingen Aceh, Abrar Zym juga menegaskan ada kesamaan antara Aceh dengan Banten. “Kita punya masjid besar di sana dan makam-makan raja. Kalau di Banten itu ada makam Sultan,” katanya.
Hubungan antara Aceh dengan Banten juga sudah ada. Banyak ulama yang mengajar di pondok-pondok pesantren di Aceh. Kitab-kitab karya ulama Banten juga banyak dipergunakan sebagai bahan ajaran di Pondok Pesantren Aceh.
“Ya memang seperti di kampung sendiri,” ujar Abrar, seraya mengatakan tim official kontingen Aceh menginap di Hotel Le Dian Serang, sedangkan para atlet di Hotel Abadi Serang.
Menurut Abrar, kontingen Aceh dijadwalkan akan meninggalkan Banten sehari setelah acara penutupan Pospenas, yakni pada 29 Oktober 2016. “Semoga kita dapat bersilaturahmi lagi,” katanya. [RN]