Bireuen (Farizal)-- Kepolisian resor (Polres) Bireuen melalui satuan bimbingan masyarakat (Binmas) menggelar kegiatan Diskusi Kelompok Terfokus (FGD) dengan para kepala madrasah ibtidaiyah, guru, komite madrasah dan tokoh masyarakat, dalam lingkungan gugus Bireuen.
Kegiatan yang berlangsung selama satu hari di MIN 4 Bireuen atau MIN Juli pada Sabtu (15/9/2018) diikuti oleh 50-an peserta yang terdiri dari kepala MIN, dewan guru, komite madrasah dan tokoh masyarakat.
Panitia yang juga ketua gugus Bireuen, Novera Kusumawati Putri MAg dalam laporannya menyampaikan bahwa tujuan dilaksanakan kegiatan FGD ini adalah untuk mendiskusikan masalah-masalah berkaitan dengan pendidikan kekinian. Termasuk masalah guru yang berhadapan dengan hukum.
Hal ini sangat penting diskusikan bersama saat ini, kata Novera. Karena ada beberapa teman guru di beberapa daerah yang dipolisikan orang tua/ wali siswa akibat diduga melakukan tindak kekerasan terhadap anaknya di lingkungan sekolah.
"Jangan gara-gara guru mencubit anak sedikit saja dengan tujuan mendidik, langsung dilaporkan ke polisi. Sehingga guru-guru takut dan merasa sangat tidak nyaman ketika mengajar," lanjut Novera.
Selain itu tambah Novera, kegiatan FGD juga membahas tentang pengaruh ketokohan dan pendidik dalam rangka merajut perbedaan, meminimalkan pelanggaran, mencegah kekerasan, dan meningkatkan kualitas pendidikan di Kabupaten Bireuen.
Sementara itu, kasi pendidikan madrasah kankemenag Bireuen, Azhary MPd dalam sambutannya mengatakan, suksesnya pendidikan di madrasah atau sekolah sangat tergantung dari dukungan di lingkungan rumah tangga dan masyarakat. Tidak hanya tertumpu pada lembaha pendidikan seperti madrasah atau sekolah.
Azhary menambahkan, prilaku menyimpang anak disebabkan oleh banyak faktor, di antaranya keluarga, lingkungan dan teknologi. Oleh karena itu, katanya peran orang tua dan lingkungan serta madrasah dalam melakukan kontrol bersama sangat dibutuhkan.