Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Aceh Drs H Azhari resmi membuka Rapat Koordinasi (Rakor) Kepala Madrasah Tsanawiyah (MTs) se Aceh, 22 Februari 2024.
Rakor untuk Kepala Madrasah (Kamad) Tsanawiyah Angkatan I, bertemakan "Penguatan Kapasitas Kepala Madrasah untuk Peningkatan Mutu Pendidikan" untuk tiga hari dihelat di Hotel Grand Permata Hati Blang Oi, Meuraxa, Banda Aceh. Secara berjenjang, rakor madrasah diawali dengan oleh Kepala MA, kini MTs, dan pekan depan MI.
Dalam sambutan saat sesi pembukaan, Azhari memotivasikan para kamad untuk layani peserta didik dan lakasanakan kebijakan dalam regulasi yang ada.
Rapat yang digelar selama tiga hari (22-24 Februari 2024) ini bertujuan untuk membahas tentang peran kepala madrasah terhadap guru dan muridnya serta membahas tatakelola madrasah dalam meningkatkan mutu pendidikan di Aceh.
Kakanwil di antara lain sampaikan Program Prioritas Menag, sejak program moderasi beragama di lingkungan madrasah, transformasi digital madrasah, dalam layanan pendidikan, serta transformasi digital.
Selain itu, Kakanwil sampaikan juga sejumlah strategi untuk menyukseskan penyertifikasian halal kantin-kantin madrasah, penerapan program Metode Gampang, Asyik, dan Menyenangkan (Gasing).
"Kami akan turun untuk mengecek kantin-kantin madrasah di Aceh," ungkapnya sambil merinci capain sertifikasi kantin halal di madrasah/sekolah.
Kaitan dengan integritas, Kakanwil juga ajak para kepala dalam songsong masa 5.0, di kurun informasi teknologi, meski sinergis guna menciptakan madrasah bebas Korupsi, Zona Integritas (ZI), Wilayah Bebas Korupsi (WBK) dan Wilayah Birokrasi Bersih Melayani (WBBM), menuju percepatan digital.
Di sini, Kakanwil Azhari kepada ratusan kamad, mengajak terus tingkatkan layanan Pendidikan Madrasah (Penmad) di era digitalisasi.
"Era digitalisasi semakin berkembang, kepala madrasah harus tingkatkan layanan pendidikan," ajaknya di depan para Kabid peserta dan panitia.
Dalam kesempatan ini Kakanwil menyampaikan beberapa himbauan untuk bapak/ibu Kepala Madrasah untuk meningkatkan pelayanan pendidikan.
"Layanan pendidikan merupakan jasa yang diberikan oleh pihak penyedia jasa atau madrasah kepada siswa. Keberhasilan jasa pendidikan ditentukan dalam memberikan pelayanan yang berkualitas kepada para pengguna jasa pendidikan tersebut (siswa, stakeholder, masyarakat)." ujar Kakanwil yang selanjutnya akan membuka bimtek petugas haji 2024.
Layanan tersebut, lanjutnya, meliputi layanan pembelajaran, keamanan, kesehatan, Bimpen, keuangan, dan kesejahteraan.
Azhari juga memberikan pesan untuk bapak/ibu guru mengenai masa depan madrasah.
"Dengan demikian, hal yang urgen untuk dipahami oleh pengelola pendidikan khususnya di Aceh adalah bagaimana mengelola layanan terbaik itu di tengah-tengah persaingan dunia pendidikan yang amat keras terutama di era digitalisas," ingatnya dalam acara yang diawali dengan pengajian Al-Quran bersama Ustadz Saifullah Rayeuk, serta doa.
Dengan diadakan acara rapat koordinasi kepala madrasah ini, Kakanwil berharap agar pendidikan madrasah di Provinsi Aceh menjadi lebih baik dan Aceh bisa menjadi provinsi yang aman bagi siswa siswi madrasah.
Sementara sebelumnua, Direktur Kurikulum Sarana Kelembagaan dan Kesiswaan (KSKK) Madrasah Kementerian Agama RI, Dr H Muchamad Sidik Sisdianto MPd yang menyampaikan sambutannya melalui daring menyebutkan, Kepala madrasah laksanakan nahkoda sebuah kapal, ianya menjadi pengendali dan penentu arah kapal bergerak.
Takdir apa yang akan dicapai, sebutnya, tergantung pada kepala madrasah.
"Dia juga faktor penentu strategi bagi pengembangan lembaga," ingat Sidik secara virtual.
Dalam menjalanlan tugas, ajaknya, kamad harus profesional.
Sejalan perkembangan, juga meningkat pada tuntutan pada kamad.
"Mampu jalin hubungan baik dengan orang tua dan masyarakat, di antara tusi yang lainnya," ucap direktur di Ditjen Pendis ini.
"Demikian juga madrasah, kemana akan bergerak dan dicapai, kamad adalah faktor utama dalam peningkatan mutu, akan bergerak dan berkembang sesuai kebutuhan zaman. Sehingga harus bertugas secara profesional, sesuai tugas fungsi sehingga sempurna. Meningkat pula tugas yang tuntas kerja kamad, sebagai manajer juga leader. Juga memiliki tanggung jawab penuh mengembangkan madrasah, menggerakan seluruh unsur dan tata kelola madrasah dalam proses belajar mengajar secara efektif," imbuhnya.
Kepemimpinan yang efektif untuk mewujudkan madrasah, dan kurikulum sesuai kebutuhan di lapangan sesuai kebutuhan zaman, katanya.
Sebelum pembukaan, dalam laporan kepanitiaan, Salimuddin SAg sampaikan, bahwa untuk rakor ini hadir 220 peserta dari 13 kabupaten/kota.
"Nanti akan ada satu angkatan lagi, Angkatan II, selama tiga hari juga," lanjut Salimuddin.
Seraya Pak Salim (sapaan untuknya), sampaikan di lantai enam hotel kawasan dekat Ulee Lheue, bahwa respon peserta sangat antusias.[]