CARI
Rekomendasi Keywords:
  • Azhari
  • Kakanwil
  • Hari Santri
  • Halal
  • Islam
  • Madrasah
  • Pesantren

Peran Ponpes/Dayah dalam Membangun Bangsa

Image Description
Inmas Aceh
  • Penulis
  • Dilihat 544
Jumat, 29 Agustus 2014
Featured Image

[Karang Baru | Muhammad Sofyan] Perkembangan Pondok Pesantren dan Madrasah Diniyah saat ini sudah semakin baik. Dengan kehadiran Badan dayah di Aceh menunjukkan perhatian pemerintah terhadap Dayah (Ponpes) semakin besar. Tapi dalam perjalanannya seiring berjalannya waktu Badan Dayah disusupi unsur politik sehingga bantuan-bantuan tidak lagi diberika sesuai prosedur yang telah disepakati, tahun ini lebih kacau lagi, urusan-urusan pekerjaan dibebankan kepada Kementerian Agama, tapi urusan uang diberikan ke Dinas Syari’at Islam.

"Pada kesempatan ini kami ingin mengajak tengku-tengku untuk bermufakat membentuk Badan Dayah Kabupaten Aceh Tamiang seperti di Aceh Timur, Bireun, Aceh Barat dan Pidie, agar pengelolaan Dayah oleh Pemerintah Daerah lebih terpadu," kata Anwar Fadli, S. Ag Kasubbag TU Kankemanag Tamiang dalam sambutannya pada acara Pembinaan Manajemen Ponpes dan Diniyah yang dilaksanakan oleh Seksi PAKIS, Kamis (28/8) di Aula Al-Ikhwan Kankemenag Tamiang yang dihadiri oleh seluruh Ponpes dan Diniyah yang terdaftar di Kankemenag Tamiang.

Acara hari ini diberi nama Pembinaan manajemen Pondok Pesantren dan Madrasah Diniyah, ini bermakna kita mengerjakan apa dan menuliskan apa yang kita kerjakan, selama ini kita bekerja tetapi tidak kita tulis kita mengatakan biarlah Malaikat yang menulis apa yang kita kerjakan. Demikian ungkapan yang disampaikan Salamina, MA Kakankemenag Tamiang dalam sambutannya pada acara tersebut.

Salamina melanjutkan bahwa Prof. Muhammad Jamil ketika berkunjung ke Belanda, beliau sempat membaca di Perpustakaan Belanda bahwa di Aceh ada sebuah Perpustakaan yang dibangun Abu Chik Tanoh Abe, maka ketika beliau berkunjung ke Banda Aceh beliau mengajak Kakanwil Kemenag Aceh untuk melihat Perpustakaan tersebut dan Beliau sangat kagum ternyata ratusan tahun yang lalu sudah ada Dayah yang memiliki perpustakaan dan buku-bukunya ditulis sendiri oleh Pimpinan Dayah tersebut yaitu Abu Chik Tanoh Abe.

Dari Manuskrip yang ada diketahui bahwa peran Dayah ini dalam pemerintahan Aceh saat itu sangat besar yaitu siapa yang menjadi pemimpin Dayah ini otomatis menjadi Kadhi Malikul ‘Adil Kerajaan Aceh.Disamping Dayah Abu Chik Tanoh Abe ada dayah Abu Chik Di Gelima yang perannya sangat penting juga Dalam Pemerintah Aceh.

Kita juga memiliki Tengku yang tak kalah pentingnya berperan dalam Pemerintahan Aceh yaitu Tengku Syaikh Abdul Rauf Al-Singkili (Syiah Kuala). Kita juga mengenal sosok Ulama Habib Abdurrahman Al-Habsyi, beliau berasal dari Arab Saudi yang dikirim ke Aceh menetap di Aceh menjadi Imumchik di Aceh dan beliau mewakafkan Tanahnya yang ada di Mekah kepada rakyat Aceh(oleh karena itu setiap jama’ah Haji Asal Aceh Pergi melaksanakan Haji mendapat Dana baitul ‘Asyi, sebagai Realisasi Wakaf dari Abdurrahman Al-Habsyi, Pen), ini membuktikan begitu besarnya peran Dayah (Ponpes), Abu-Abu, Tengku-Tengku dalam membangun bangsa ini, termasuk konsep mengusir Pejajah Belanda Dari Indonesia.

Di akhir sambutannya Salam mengakatan bahwa di Pondok Pesantren itu banya Tengku-Tengku, hal ini menyebabkan masyarakat dapat merasakan keberkahan ilmu oleh karenanya. Jadi peran Pondok Pesantren (Dayah) itu sangat penting. Setelah dibuka secara Resmi Acara dilanjutkan dengan dipimpin langsung oleh Abdul Azis, MA Kasi PAKIS Kankemanag Tamiang. [yyy]

Tags: #
Tentang
Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Aceh adalah unit vertikal Kementerian Agama di provinsi dan membawahi beberapa kantor kementerian agama di kabupaten dan kota.
Alamat
Jalan Tgk. Abu Lam U No. 9 Banda Aceh 23242
Lainnya
Media Sosial
© 2023 Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Aceh
Oleh : Humas Kanwil Aceh