Calang (ferdiyansyah) Dalam rangka memaksimalkan peran penyuluh Agama Islam di kecamatan, Kasi Bimas Islam dan Kepala Penyelenggara Zakat Wakaf memberikan Motivasi dan meningkat peran penyuluh dalam menyampaikan informasi kepada masyarakat terkait wakaf, Kamis (16/2).
Pelaksanaan kegiatan tersebut dilangsungkan di Aula KUA Kecamatan Panga, Dr.H.Zulkarnaini, M.Ag selaku Kepala seksi Bimas islam mengatakan,
Sebagai pihak yang bertanggung jawab agar pahala si wakif terus mengalir atas harta yang telah diwakafkannya tentu kita harus menjamin dan menjaga dan mengurus legalitas harta wakaf tersebut agar tidak disalah gunakan."ujar Dr. Zul
Lebih lanjut, Dr. Zul menekankan bahwa pengurusan sertifikasi tanah wakaf itu tanahnya bukan diambil untuk kemenag, namun kita sebagai pihak yang diamanahkan oleh negara untuk memperjelas kepemilikan dan menjamin legalitas harta wakaf tersebut agar terhindar dari persengketaan dikemudian hari." Terang Dr.Zulkarnaini pengarang buku membangun keluarga sakinah
"Untuk itu tanamkan semangat ke ihklasan dalam diri kita agar proses sertifikasi tanah wakaf di Aceh Jaya bisa berjalan lancar, dan menjadi Amal Jariyah dalam kehidupan kita.
Hal senada juga disampaikan oleh Kepala Penyelenggara Zawa Alfaizin, S.Pd.I,M.M, Penyuluh Agama Islam merupakan Potensi kekuatan yang sangat besar , apalagi salah satu tugas dan fungsi penyuluh ada keterkaitan dengan wakaf untuk itu kita harus malaksanakan tugas itu lebih maksimal lagi.
Kecamatan Panga terdiri dari 20 desa saat ini tercatat 40 Tanah wakaf yang sudah tersertifikasi dan 12 yang belum tersertifikasi sebenarnya masih banyak tanah wakaf yang rentan terjadi sengketa karena tidak ada dokumen pendukung.
Saat ini kita bersama BPN Aceh Jaya dan Pemerintah Daerah terus bekerja sama dalam berikhtiar agar seluruh tanah wakaf di Aceh Jaya mempunyai legalitas hukum, dan sertikat yang telah dikeluarkan oleh BPN akan kita teruskan kepada Nazir sebagai pengelola harta wakaf tersebut.
Turut hadir dalam pertemuan tersebut Kepala KUA Kecamatan Panga Samsul Bahri, S.Ag turut mengatakan "kalau bukan kita yang gerakkan siapa lagi, kalau tidak sekarang kapan lagi".[y]