[Kota Langsa | Erlisa] Leni Lestari, S.Th.I, M.Hum yang juga Dosen Ushuluddin dan Dakwah di IAIN Zawiyah Cot Kala Langsa menjadi pembicara dalam kegiatan penyuluhan bagi anak-anak di MI Gampong Meutia Langsa dengan kegiatan penyuluhan pendidikan nilai-nilai anti korupsi bagi anak-anak.
Pendidikan kepribadian untuk anak sejak dini merupakan pondasi untuk membentuk kepribadian yang baik dan santun dikemudian harinya, maka perlu dilakukan secara global dengan mengembangkan anak secara menyeluruh dalam segala aspek seni ataupun sosial. Dilihat dari jenjang pendidikan yang ada di Indonesia, maka anak usia dini adalah anak-anak yang berada pada tingkat SD/MI.
Leni Lestari, S.Th.I, M.Hum menerangkan anak-anak pada usia dini, dapat dikatakan sedang mengalami periode masa keemasan, karena pada usia-usia tersebut anak sangat peka dan sensitif terhadap berbagai rangsangan dan pengaruh dari luar. Karena sangat sensitif, maka pada usia-usia ini anak menjadi rawan terhadap salah pengajaran yang diterima oleh anak tersebut.
Baik pengajaran yang diberikan oleh orang tua ataupun oleh orang lain yang ingin menggunakan si anak untuk kepentingannya sendiri. Dan tentu saja hal tersebut akan berdampak buruk bagi masa depan anak itu sendiri. Maka perlu diberikan pendidikan yang akan membentuk kepribadian anak semenjak usia dini melalui penyuluhan nilai-nilai anti korupsi di MI Gampong Meutia Langsa ini. tak hanya memberikan penyuluhan Leni juga memberikan games pada anak-anak.
Khairul Husna,S.Pd.I M.Pd saat ditemui diruangan kerja berujar “Di sinilah Korupsi, Kolusi dan Nepotisme (KKN) yang sangat berpengaruh untuk anak-anak dikarenakan minimnya pengetahuan dampak negatif dari KKN itu dari orang tua ataupun enggannya orang tua mengajarkan dampak buruk dari ketiga tindakan curang tersebut."
"Anak usia dini yang masih belajar membangun karakternya akan sangat rentan pada situasi lingkungan yang buruk. Pengajaran orang tua yang secara tidak sengaja tanpa sadar melakukan tindakan KKN dalam hal kecil seperti, berbohong, mencuri akan berpengaruh perilaku anak tersebut di masa depannya,” tegasnya Sabtu (7/5) itu. [d/y]