[Banda Aceh | Yakub] Saat memaparkan Kebijakan Kementerian Agama tentang Pengawas sekaligus membuka acara "Kegiatan Peningkatan Kapasitas Pengawas dalam Penguasaan IT Tahun 2017", Kakanwil Kemenag Provinsi Aceh mengajak pada para pengawas, agar saat melaksanakan kerja pengawasan, juga memastikan status tanah dan bangunan madrasah.
"Lihat status madrasahnya, jika belum jelas mohon membantu untuk diperjelas. Jika belum naik gread, mari membantu menaikkan gread," ajak Kakanwil Kemenag Provinsi Aceh, saat pembukaan acara, yang diwakili Kepala Bagian Tata Usaha (Kabag TU), di Oasis Hotel Banda Aceh, Rabu (1/2).
"Salah satu faktor turunnya opini Kemenag, dari WTP ke WDP, itu juga karena ada status aset yang belum jelas," tambah Kabag TU, di hadapan Kabid Pendidikan Madrasah (Penmad) Muntasyir MA, 42 peserta se Aceh, dan undangan itu.
.
Lanjutnya, bahwa pembangunan seperti SKB, ruang guru, mushalla, hingga lab, akan ditentukan juga oleh status tanah itu.
Menurut Kabag TU, bahwa bagaimana wajah madrasah ke depan, ditentukan oleh pengawas di mana ditempatkan. Tentu pengawas yang mengasah kapasitasnya. "Sebab, sekarang guru yang punya kapasitas dan inovasi yang jadi pengawas. Ini berbeda dengan dulu, yang ada anggapan terhadap pengawas, semacam kurang dipedulikan," sambungnya.
Sebutnya, kini, bukan lagi guru yang dipanggil dalam kegiatan, tapi pengawas yang juga banyak dipanggil. "Jadi ke depan pengawas akan dipanggil sesering mungkin. Bukan ke pelatihan, tapi ke madrasah," sebut Kabag TU, dan di sesi inilah dia meminta par pengawas, saat turun ke madrasah, meninjau status tanah dan lainnnya juga.
Selain soal status tanah, Kabag sebelumnya juga kaitkan materinya tentang regulasi kepengawasan dan SDM Pengawas, disinergiskan dengan IT, sebagaimana tema acara, Peningkatan Kapasitas Pengawas dalam Penguasaan IT, Merupakan Kebutuhan Individual Menghadapi Era Globalisasi.
Kamis (2/2), hari kedua acara dengan materi soal pemanfaatan web/internet. "Bapak dan Ibu akan banyak bermain di dunia maya," sebut Ketua Panitia, Khairul Azhar SAg. []