Depok (Inmas Aceh) --- Kegiatan evaluasi program pencegahan korupsi yang digelar oleh Inspektorat Jenderal Kemenag Republik Indonesia, memasuki hari ke-2, Kamis (22/11) sessi materi menghadirkan narasumber Penasihat Dharma Wanita Persatuan Kementerian Agama, Trisna Willy Lukman Hakim Saifuddin. 

Pada kesempatan ini, Trisna Willy mereview hasil survey pelaksanaan Program SPAK yang telah dilakukan oleh Itjen Kemenag kepada agen SPAK Kementerian Agama se-Indonesia. Dalam catatan hasil survey, tercatat ada 164 orang agen SPAK Kemenag yang telah mengikuti TOT SPAK dan berdasarkan survey terakhir, diperoleh informasi bahwa setiap agen telah melakukan gerakan sosial yang menjangkau jumlah sasaran masyarakat melebihi ekspektasi yang diharapkan sebelumnya. 

"Menjadi agen SPAK adalah menebar kebaikan." kata Trisna Willy dihadapan seluruh peserta. 

Agen SPAK diharapkan dapat melakukan hal preventif atas perilaku koruptif pada diri sendiri dan keluarga serta melakukan gerakan sosial lainnya terkait penyebaran nilai-nilai anti korupsi. SPAK tidak untuk memaksa, SPAK hanya mengingatkan kembali tentang nilai-nilai anti Korupsi. Keluarga adalah ruang awal untuk pencegahan korupsi untuk lingkungan lebih luas.

Lebih lanjut, Trisna Willy menyampaikan pesan agar para keluarga Kemenag yang lebih faham agama, sampaikanlah dengan pendekatan agama. Yang faham hukum, sampaikan dengan pendekatan hukum. Yang faham hal bersifat umum, sampaikan dengan pendekatan sosial yang umum. Karena nilai-nilai SPAK hakikatnya adalah nilai-nilai karakter dan akhlak mulia.

Kegiatan evaluasi program pencegahan korupsi tahun 2018 ini mengambil tema, Kekuatan Perempuan Inspirasi Perubahan.[L]