Banda Aceh (Yakub/Inmas)--Selama siang dan malam bulan Ramadhan1440 H, jajaran Bidang Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU) Kanwil dan SeksiPHU Kankemenag se Aceh terus memacu pengadministrasian paspor Calon Jemaah Calon Haji(CJH) asal Embarkasi Aceh (BTJ) 2019.

Karena siklus penyelenggaraan haji selalu mengikuti perjalanan tahun Islam, bukan tahun Masehi, maka jadwal pengadministrasian paspor selalu Sya'ban-Ramadhan selalu (kadang bertepatan bulan September, Agustus, Juli, Juni, Mei dan bulan lainnya). Rata-rata admin Sisikohat dan jajaran PHU, juga di daerah bergadang hingga sahur.

Di ruangan haji dan umrah di lantai tiga Kanwil, setelahdata dientri ke Sistem Komputerisasi Haji Terpadu (Siskohat), bahkan sebelumpuasa, lalu penempelan bermacam stiker pada fisik paspor. Jumlah jemaah Aceh musim haji ini adalah 4.393 (termasuk TPHD) itu, sebelum diatambah dengan jumlah kuota tambahan 258 jemaah.  

Prosesi paspor haji, juga untuk 12 Kloter BTJ yang masuk Gelombang II, kian tampak sekali kesibukannya, padaSya'ban, Ramadhan hingga Zulhijjah. 

Selama puasa ini sejumlah tahapan lanjutan mestidirampungkan, dan mengikuti bulan hijriah. Maka setiap tahun prosesinya lebihawal beberapa hari dari musim haji sebelumnya, jika dihitung dengan kalendermasehi.

"Meski kita masuk Gelombang II, yang berangkat mulai 24 Juli mendatang, minimal paspor jemaah Aceh bisa diantar tahap pertama ke Jakarta untuk empat kloter, agar ada progres secara nasional," sebut Kasi Pendaftaran dan Dokumen Bidang PHU Juhaimi SAg, salah satu petugas kloter (TPHI) 2019.

Kabid PHU H Samhudi SSi menjelaskan tahapan pemvisaan di Kedubes Arab Saudi (KBAS) Jakarta. Bahwa prosesi administrasi ini, diawali dengan proses jamaah yangaktif mendaftar di Bank Penerima Setoran Biaya Penyelenggaraan Ibadah Haji  (BPS-BPIH) 2019, dan dapat nomor porsi.Selanjutnya pengadaan paspor di Imigrasi yang menzonasinya (Sabang, Banda Aceh, Lhokseumawe, Takengon, dan Meulaboh). 

Dalam masa empat bulan (Rabi'ul Awal-Jumadil Akhir/Desember-Februari) misalnyadilaksanakan scanning lembar bukti setoran awal BPIH. 

"Dalam masa ini, jajaran PHU Kemenag RI, di antaranyascanning lembaran bukti setoran lunas BPIH. Juga meneliti dan membaca datapaspor secara elektronik," jelas Juhaimi SAg.

 "Sebelum di Kantor Wilayah, banyak tahapan dilakukanjajarannya. Meng-update data identitas jemaah haji sesuai paspor, melakukanpenempelan stiker kloter pada paspor, memeriksa bukti setoran lunas BPIH danpas foto terbaru, membuat daftar nominatif dan pramanifes kloter, dan mengirimke Ditjen PHU," jelasnya didampingi admin siskohat, H Tatang Laksamana ST dan Amwar Citra Hutabarat SSos, salah satu PPIH 2019.

"Di Ditjen PHU, di Sekretariat Dokumen Seksi Pendaftaran danDokumen Haji, dibantu data di Siskohat, menerima dan menyerahkandokumen/paspor. Juga menghitung jumlah paspor, mengarsipkan dokumen, danmembuat laporan," jelasnya. 

Juga melakukan penelitian, meneliti data identitas jemaahpada paspor (endorse name di sini masih boleh, jika ada kekeliruan). Menelitimasa berlaku paspor dan jumlah halaman paspor, dan menomori nominatif secarafisik cover dan sampul paspor. 

Juga ada prosesi penempelan stiker kloter paspor, memeriksabukti setoran lunas BPIH dan pas foto baru. Membuat daftar nominatif danpramanifes kloter. Kemudian mengirim paspor ke Ditjen PHU dilengkapi dengansurat pengantar, bukti setoran lunas, daftar nominatif, pramanifes kloter, dandata pendukung. 

Proses pengiriman paspor jamaah telah dan terus dilakukanKanwil Kemenag Provinsi Aceh ke Direktorat Pelayanan Haji dalam Negeri cq.Subdit Dokumen dan Perlengkapan Haji. 

Jadwal selama tiga bulan (Rajab, Sya'ban, dan Ramadhan/Maret-Mei) ini,di antaranya scanning lembaran bukti setoran lunas BPIH. Juga meneliti danmembaca data paspor secara elektronik, di Jakarta. 

Dalam masa empat bulan (Rajab-Dzulqa'idah/Juni) itu, masa prosespenyelesaian paspor di Kemenag RI. 

Sedangkan masa proses pemvisaan di Kedubes Arab Saudi(KBAS), dalam masa empat bulan (Sya'ban-Dzulqa'idah). 

Dalam masa Syawal-Dzulqa'idah juga proses penyerahan pasporyang sudah divisa kepada Bidang PHU di Kanwil Kemenag Aceh. 

Jika dokumen semua lengkap, maka kesibukan berpindah lebihbanyak ke UPT Asrama Haji atau Embarkasi Haji Aceh. 

CJH Aceh yang masuk Gelombang II, masuk asrama Selasa (23 Juli/20 Dzulqa'idah) dan terbang Rabu (24 Juli/21 Dzulqa'idah). Secara nasional, untuk gelombang II  mulai diberangkatkan dari Indonesia ke King Abdul Aziz Airport International (KAAAI) Jeddah-Makkah, Ahad (20 Juli/17 Dzulqa'idah). 

Kloter 1 diisi oleh Kota Sabang (38 orang) Pidie (59 orang) Aceh Utara (100 orang) Pidie Jaya (188 orang) TPHD (3 orang). Pada saat Hari Tarwiyah, Jumat 9 Agustus/8 Dzulhijjah) jamaah melakukan persiapan jelang berangkat ke Arafah.

Kemudian, lanjut dengan ibadah Wuquf, Sabtu, 10 Agustus/9 Dzulhijjah), dan besoknya bertepatan dengan shalat dan syiar Idul Adha di Masjidil Haram dan dunia Islam, Ahad (11 Agustus/10 Dzulhijjah).

Selanjutnya, Senin-Rabu (12-14 Agustus), jamaah melakukan serangkaian kegiatan di Mina, seperti Nafar Awal dan Nafar Tsani.

Selama Tasyrik, jamaah berada di Mina untuk lempar Jumrah (Ula, Wustha, 'Aqabah). Kalau yang mengambil Nafar Awal, mereka bisa menyelesaikan prosesi Tahallul dan Thawaf Ifadhah.

Setelah melaksanakan serangkaian acara, jamaah gelombang I akan dipulangkan ke tanah air, mulai Sabtu (17 Agustus/16 Dzulhijjah), hingga tuntas, Kamis (29 Agustus/29 Dzulhijjah).

Untuk gelombang II, rencana pengantaran jemaah dari Makkah ke Madinah, 20 Agustus/19 Dzulhijjah), yang nantinya mulai dipulangkan ke tanah air mulai Jumat, 30 Agustus/29 Dzulhijjah).

Tahun Baru Islam 1441 H, Ahad 1 September/1 Muharram). []