CARI
Rekomendasi Keywords:
  • Azhari
  • Kakanwil
  • Hari Santri
  • Halal
  • Islam
  • Madrasah
  • Pesantren

Orang Kampung Upin Ipin Bantu Baitul Asyi

Image Description
Inmas Aceh
  • Penulis
  • Dilihat 279
Selasa, 23 September 2014
Featured Image

[Embarkasi Aceh| Muhammad Yakub Yahya]  Banyak jamaah dan pengantar yang tahu, dan sebagian belum tahu, bahwa sejak beberapa tahun silam, aktivitas di Asrama Haji diramaikan oleh beberapa unsur mahasiswa dan pekerja lepas. Selain jajaran PPIH, PPPIH, Satgas, dan internal BPAH (Sekretariat/Asrama), setiap tahun, puluhan Mahasiswa Fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN Ar-Raniry, rela membantu kesuksesan pelayanan jamaah, hingga kloter berakhir (kali ini hingga kloter 8, Ahad 28 Sept).

Sebagai bagian dari praktek mata kuliahnya di Kopelma Darussalam, di bawah Kasi Sistem Informasi Haji, H Zainal Arifin SAg, ada yang aktif di kamar-kamar (bantu pramugraha) beres-beres kamar untuk jamaah selanjutnya, dan ada yang di sekretariat, dekat Gedung Raudhah. Mereka sopan semua, dan ramah-ramah.

Sebagiannya mendiami lantai satu ‘gedung Sekret’, samping kantin itu. Mereka berpakaian khusus, hitam putih. Ada bad/card saat masuk keluar gerbang, biar pak polisi bisa mengetahuinya.

Mereka isi absen, dan dibimbing selalu siang malam dan ke mana sebentar lagi. Siang ramai dengan wanita cantik-cantik dan berjilbab gelap, malamnya diganti yang laki-laki. Jika ada lebih, kami berbagi snack, jika tidak, kami saja yang ke kantin dekat gerbang keluar. Dan mereka juga bawa bekal sendiri rupanya.

Namun, ada yang mencolok tahun ini (soalnya saya sering memakai ruang yang relatif tenang mereka, untuk mengetik, yang bersebelahan dengan ruang/meja Kabid PHU Kanwil itu). Encek yang bicara bagai dalam flm Upin Ipin itu, mahasiwa asal Malaysia, yang hampir semua kenakan cadar.

Tamu dari jiran Malaya itu sering isi waktu menanti tugas dengan menonton cd dari Malaysia. Kadang ketawa, kadang terharu filmnya. Semua dalam bahasa Malaysia. Yang jelas saya tahu itu film lucu, jika mereka tertawa. Tawaan sama dalam semua bahasa, bukan?

Para relawan yang membantu tamu Allah tahun 1435 H ini, memang satu daerah dengan ‘kampung Upin-Ipin’, yang populer di media kita, di layar tontonan anak-anak kita Aceh, dan ayahnya, di Serambi Mekkah.

Jika di lantai dua ada panitia paspor/dokumen/manifes, dan Garuda, di lantai bawahnya, ada Encek Malaysia. Sebagian waktu mereka habiskan untuk merampungkan administrasi Baitul Asyi per kloter. Memang ringan kelihatannya, tapi butuh waktu berjam-jam juga, sebab ada 400-an unit per kloter.

Mereka menggunting foto, menempel, mensortir, menstempelnya di ‘atas wajah’ JCH Aceh. Ya stempel Pemerintah Aceh itu, di sisi kirinya tekenan Pak Zaini Abdullah.

“Kartu Baitul Asyi sama dengan uang. Jika hilang nanti di Tanah Suci, uang kompensasi dari baitul Asyi/  rumah waqaf punya orang Aceh dulu, itu tak diberikannya. Maka jaga baik-baik,” pesan Drs Cut Ali, pembimbing jamaah, di Aula Utama (22 Sept).

Kabarnya, besaran uang rial per jamaah setara dengan living cost (SAR 1.500) yang dibekali saat pembagian dokumen itu.

Omong-omong, di mana ‘kampung Upin-Ipin’ di Malaysia, yang kakaknya, kali ini banyak membantu urusan Baitul Asyi di Embarkasi Aceh?

Encek Malaysia pun geleng kepala… di mana ya! Memang, betul, betul, betul...! [inmas]

Tags: #
Tentang
Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Aceh adalah unit vertikal Kementerian Agama di provinsi dan membawahi beberapa kantor kementerian agama di kabupaten dan kota.
Alamat
Jalan Tgk. Abu Lam U No. 9 Banda Aceh 23242
Lainnya
Media Sosial
© 2023 Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Aceh
Oleh : Humas Kanwil Aceh