Banda Aceh (inmas) --- Jemaah Haji Aceh yang tergabung dalam kelompok terbang (kloter) 7 dijadwalkan akan tiba di bandara Sultan Iskandar Muda nanti malam, Senin (9/9). Kloter 7 merupakan jemaah dari Kota Langsa, Kabupaten Aceh Tamiang dan Kota Banda Aceh.
Ketua Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Embarkasi/Debarkasi Aceh, Drs H M Daud Pakeh menjelaskan bahwa berdasarkan laporan dari Ketua kloter 07-BTJ, H Anwar Fadli SAg, jemaah sudah check out dari Al Salihiya Golden Hotel, Madinah, Senin (9/9) jam 04.45 Waktu Arab Saudi (WAS) menuju Bandara Prince Mohammad bin Abdul Aziz (MED)
Dari bandara, mereka dijadwalkan lepas landas jam 12.20 WAS. "Insya Allah, kalau tidak ada halangan, akan mendarat di Bandara SIM nanti malam, jam 22.20 WIB," jelas Daud Pakeh.
Menurut Daud, dari 393 jemaah, termasuk petugas kloter 7 yang berangkat, tidak ada yang meninggal dunia di Arab Saudi. Tapi yang akan tiba nanti malam hanya 391 jemaah, karena dua orang mutasi keluar dan dan satu jemaah mutasi masuk serta satu orang masih dirawat di Rumah Sakit (RS) King Faisal, Mat Budin bin Abdul Latif.
Mat Budin (99 tahun) dari Aceh Tamiang yang merupakan jemaah tertua se-Aceh tahun ini, dirawat di RS King Faisal sejak 18 Agustus lalu karena didiagnosa menderita radang paru-paru, gagal ginjal kronis (CKD) dan detak jantung yang tidak teratur. Saat ini ia sedang dirawat di ruang Intensive Care Unit (ICU) King Faisal Hospital.
Dua jemaah yang mutasi keluar, Syamsul Bahri Sikep dan Nilawati Marimin Sutoruno sudah kembali bersama kloter 2, Rabu (4/9) lalu, sementara yang mutasi masuk adalah Aisyah Angkasah Teuku Adat dari kloter 10.
"Alhamdulillah tidak ada jemaah kita yang wafat, tapi masih ada satu yang dirawat di RS King Faisal," jelas Daud seraya menambahkan ada lima jemaah yang membutuhkan kursi roda dan delapan orang menggunakan kursi roda sendiri.
Selain itu, Daud Pakeh juga mengingatkan panitia kesehatan di asrama haji karena ada tiga jemaah yang membutuhkan penanganan khusus, yaitu Wardiah Nur yang didiagnosa gagal jantung kongestif, pneumonia bronkial dan kelebihan kadar gula darah (DM tipe 2), lalu Zulfikar bin M Ali Assady yang didiagnosa gagal ginjal kronis (CKD) dan DM tipe 2 serta Aisyah Angkasah Teuku Adat yang didiagnosa mengalami demensia.[]