[Idi | Jamaluddin] Proses mutasi jabatan dalam organisasi merupakan hal lumrah terjadi dan ini suatu keniscayaan, tidak bisa dihilangkan dari suatu organisasi guna mencapai kemajuan dan perbaikan organisasi tersebut.
“Ketika anda dimutasi, tentu ada harapan agar instansi kita lebih baik, dan anda di mutasi juga karena anda telah sukses di tempat lama, sehingga kemudian diharapkan akan membawa sukses pula di tempat tugas yang lain,” Demikian ujar Kakankemenag Kab.Aceh Timur Drs. H. Marzuki A, MA, Selasa (28/4).
Kakankemenag dalam pelantikan pejabat struktural itu memberi perumpamaan seorang pengusaha yang sukses di desanya akan mencari tempat usaha baru di kecamatan, begitu sukses di kecamatan, ia membuka usaha baru di kabupaten dan seterusnya bahkan hingga ke luar negeri sekalipun.
“Ibrahim seorang pengusaha dari Pidie yang awalnya hanya penjahit di desa kemudian membuka usaha di Idi, hingga menjadi penjahit ulung, setelah berhasil di Idi kemudian ia pindah ke Medan, sukses juga kemudian ke Jakarta hingga ke Singapore, sampai akhirnya ia meninggal dunia di negeri Singa itu,” ungkapnya.
Dihadapan para kepala KUA yang dilantik, Pak Mar (sapaan akrab Kakankemenag) sampaikan bahwa kesuksesan yang didapat saat ini tidak terlepas dari orang yang berada dekat kita, terutama istri, oleh sebab itu, para pejabat harus berterima kasih kepada istri yang selalu siap mendampingi dan memberi dorongan kuat bagi sang suami.
“Ingat bagaimana Presiden Soekarno yang dibantu oleh istrinya Fatmawati, begitu juga dengan Soeharto dengan Ibu Tien, Habibi dengan Ainun, yang saat Ainun wafat Habibi berujar bahwa seakan-akan dunia mau kiamat, ini pertanda bahwa keberadaan istri sangat vital, lihat juga Nabi Muhammad SAW dengan istrinya Khadijah,” kata Kakankemenag lagi.
Pada acara pelantikan yang juga hadir Camat dari masing-masing kecamatan itu, Kakankemenag sampaikan bahwa pimpinan tertinggi di Kecamatan adalah Camat, sedangkan Kepala KUA membantu tugas para camat dalam bidang keagamaan.
“Pak Ibnu Sa’dan mantan Kakanwil kita pernah berujar bahwa Kepala KUA adalah Menteri Agama di Kecamatan, jadi tidak hanya urusan nikah saja, soal Haji, Zakat dan lain sebagainya harus dipahami oleh Kepala KUA,” imbuhnya.
Di akhir arahannya, Kakankemenag sampaikan bahwa kebaikan dan pengorbanan yang telah kita lakukan akan mendapat balasan nantinya. “Ada ubi ada talas, ada budi ada balas, tidak ada kebaikan yang sia-sia, tidak ada kejahatan yang gratis,” tutupnya. [yyy]