Banda Aceh - Muhammad Romli terpilih sebagai Nomine 10 besar Penyuluh Agama Islam (PAI) Award tingkat Nasional bidang Penegakan Hukum Tahun 2023. Ia merupakan Penyuluh dari Kemenag Aceh Utara.
Terpilihnya pria aktivis NU dan GP Ansor Aceh ini lantaran konsistensinya dalam menjalankan bimbingan dan penyuluhan (Bimluh) yang diberikan kepada masyarakat, khususnya dalam mengadvokasi masalah-masalah perdata melalui pendekatan moderasi dan resolusi konflik.
"Alhamdulillah terpilih sebagai Nomine 10 besar Penyuluh Agama Islam (PAI) Award Nasional. Setelah ditetapkan sebagai terbaik pertama tingkat provinsi Aceh dan verifikasi tahap satu secara Nasional yang diikuti kurang lebih 205 penyuluh pilihan se-Indonesia. Verifikasi tahap satu ini meliputi karya-karya video pendek, Karya Tulis Ilmiah (KTI), dokumen portofolio dan desain presentasi power point," ungkap Romli di Aceh Utara, Jumat (4/8/23).
Dalam melakukan advokasi dan penegakan hukum ini, secara empiris Romli telah berpengalaman mendamaikan kelompok-kelompok yang saling berkonflik di daerah binaannya. Sebut saja konflik penentuan arah kiblat masjid jamik Ichlas Makmur dusun Tanah Merah Desa Lubok Pusaka Kecamatan Langkahan Kabupaten Aceh Utara, kemudian konflik paham keagamaan dari kelompok salafi radikal yang hampir menjadi sasaran amuk massa karena kebiasaanya yang gemar membid’ahkan dan menyesatkan orang lain yang bukan satu paham dengannya. Juga, konflik-konflik rumah tangga seperti masalah KDRT, hukum waris hingga problem kawin lari karena walinya berstatus wali adhal.
"Sebagai penyuluh yang melekat di dalam dirinya fungsi advokatif, kita harus selalu siap sedia mendampingi klien yang berkonsultasi bahkan hingga ke tingkat mediasi di Pengadilan Agama atau Mahkamah Syari’ah, dengan catatan melalui pendekatan moderasi dan resolusi konflik. Artinya kita harus berposisi moderat (tidak berat sebelah) di antara pihak-pihak yang berkonflik serta berusaha keras untuk mencarikan solusi perdamaian (resolusi konflik)" tambahnya.
Dalam menjalankan program Bimluh bidang Penegakan Hukum ini, Romli mengaku mendapatkan apresiasi dan sambutan baik dalam menjalin kerjasama lintas sektoral. Mullai dari Kapolsek melalui Babinkamtibmas yang menawarkan program “Curhat di Pagi Jum’at bersama Masyarakat dan kongkow bareng penyuluh”. Selain itu, Romli bersama masyarakat arus bawah juga telah menginisiasi berdirinya Aliansi Masyarakat Peduli Undang-undang dan Hukum (AMPUH). Alhasil, melalui AMPUH ini Romli akan mengakrabkan hubungan masyaakat bersama aparat penegak hukum dan stakehoulder.
"Kami optimis, dengan jalinan program kerjasama antara advokat praktisi hukum, konsultan dan Lembaga Bantuan Hukum semisal LBH Ansor, dimana saya termasuk elemen di dalamnya, maka persoalan hukum akan tegak di tengah masyarakat dengan begitu peradaban bangsa akan mudah kita gapai bersama," pungkasnya.
Atas capaian ini, Romli telah ditetapkan sebagai Nomine Penyuluh Agama Islam (PAI) Award Tingkat Nasional.[]