[Palembang | Yakub Inmas] Lomba Karya Tulis Ilmiah (LKTI) IPS dari MAN Model (MAN 1) Banda Aceh, yang mengangkat tema unik, yang tidak ada di daerah lain, yakni tema sosial-ekonomi Aceh pascatsunami berujung baik. Hasil riset dan paparan siswa MAN Jambo Tape Banda Aceh itu bawa pulang Juara I ke Aceh.
LKTIIPS Juara I Nasional ini diprakarsai duet Nurhayati Ulfa dan Miranda Wulan Febria dari MAN Model Banda Aceh, dengan pelatih Putra Aprullah SEAk MSi. “Bahkan kami sudah puaya video. Saat juri meminta, belum bisa dikasih, karena mau dipatenkan dulu,” jawab Ulfa di Lantai 4 Wisma sepulang dari arena, MAN 3 Pelembang.
Naskah LKTI se nusantara, ratusan jumlahnya, diseleksi sejak Ramadhan lalu di Kemenag RI Jakarta, dan hasil itulah yang diikutsertakan di Palembang. Ini lomba perdana LKTI, dan Aceh puas bisa juara.
Selain LKTI, Ajang Kompetisi Seni dan Olah Raga Madrasah (Aksioma) dan KSM, serta Madrasah Singer juga bersamaan evennya, di Wisma Atlit Sriwijaya Palembang, sejak 3-7 Agustus.
Soal LKTI, memang Aceh layak juara. “Memang luar biasa lengkap, mereka cari bahan ke sana ke mari di Banda Aceh, bahkan mereka lampirkan juga naskah yang asli, ada teken basah gubernur lagi. Lebih tebal lampiran ketimbang teorinya,” jelas pelatih, guru MAN Model itu. Presentasi sehari usai pemasangan poster dan pengadaan bahan.
Adapun tema Agama raih Juara III, yang mengangkat tema hantaran linto baro, kaitan dengan peminangan (khithbah), pembatalan, dan sebagainya. Di Palembang, kontingen beli-beli asoe talam itu. Kepala MAN Model Drs Mukhlis MPd ikut bantu pengadaan isi raga (keranjang) adat Aceh itu.
Untuk cabang lainnya, Zulfikar, siswa MAN Bireuen, mewakili Aceh di cabang tilawah, raih Juara IIINasional. Pelatih semua jenjang adalah Bu Elli Silviani, yang aktif di kesehatan di Aceh itu.
Juara II Nasional MTQ MI ialah Muhammad Raja Furqan (qari Aceh asal MIN Kota Sigli). Namun harapan tidak diumumkan meski Nurfadhilah (MTs Yapena Lhokseumawe) rangking 5 (Harapan II) Nasional saat tampil.
Di MTQ jenjang MTs yang lain, ada Muhammad Zaim Arham (MTsS Az-Zahrah Bireuen), jenjang MA ada Zulfikar (MAN Bireuen) dan Nikmatul Najila (MASMUQ Banda Aceh), juga belum menang, karena didominasi nilai oleh tim lain.
Cabang Tahfizh MI 10 Juz, Aceh raih Juara III, atas nama Safirul Haq Al-Muhatadi Billah (sapaannya Safir), yang tampil dengan suara merdu dan syahdu, di urutan perdana Musabaqah Tafzhil Quran 10 Juz dalam Aksioma.
Ajaibnya, dia yakin sekali juara II, kami juga ikuti kemampuan lawan dia, dia layak juara II, tapi nilai menentukan Safir, putra pelatih Fitriani Gade MAg-Qudri MAg, harus urutan III.
Jelang pengumuman dan penutupan Aksioma), KSM, LKTI, dan Ekspo Nasional serta Marasah Singer, malam Jumat (6/8), yang ditutup Sekjen Kemenag RI itu, kabar kurang beruntung disampaikan dari cabang lomba bulu tangkis dan tenis meja.
Tenis meja Aceh, sempat 8 besar, oleh Haris Maulana (siswa MTsN Simpang Kiri Kota Subulussalam), nyatanya harus mengakui kemenangan lawannya, termasuk Gorontalo.
Pemain lain (Dyan Silfia dari MTsN 2 Banda Aceh, Santri Puja Sutra dari MAN Singkil, dan Cut Eva Maqfirah dari MAS Jeumala Amal Pijay) di bawah asuhan Bukhari SPd MPd, telah ditundukkan sebelumnya.
Juga cabang bulu tangkis yang dimainkan M Amin (MTsS Syamsuddhuha Aceh Utara), Merry Qurratul’aini (MTsS Jeumala Amal Pijay), M Zaki (MAS Ulumul Quran Banda Aceh), dan Cut Elsa Ayu Saputri (MAS Jeumala Amal Pijay), di bawah pelatih M Basri SE, belum beruntung.
Wahyu Wahidin, yang ikuti khat (kaligrafi) putra jenjang MA asal MAS Yapena Lhokseumawe, Farah Fadhilla (MAS Yapena), telah tampil memuaskan, tapi belum beruntung, di bawah binaan Saifullah MA..
Jenjang MTs cabang khat ada M Syauqi (MTsN Gandapura Bireuen) dan Siti Nazla Mustafa (MTsN 1 Banda Aceh). Mereka berlomba di Wisma Atlit Jakabaring Palembang bersama 32 utusan se Indonesia lainnya, juga belum ada juara.
Hingga final atletik, Aceh masuk dua finalis di lari 100 meter, atas nama Rauzatul Maghfirah (MA putri) dan Gunawan Ahmad (MTs putra). Namun sang calon juara nasional cedera di jelang fininsh.
Hadrah (lagu islami dengan musik semacam rapai) juga tampil dari MTsN Model di bawah pelatih Zulkifli SAg MPd (putra) dan Farnida Ulfa SPdI.
Madrasah Singer untuk Aceh atas nama Ririn Musfina (asal MAN Singkil), juga diatasi poin oleh lainnya. Ririn di bawah binaan Azhari Tambunan. Pidato Bahasa Inggris MA putra atas nama M Firdaus An-Nur (MASRIAB Aceh Besar) dan Nurul Husna (MAS Omar Dyan Aceh Besar), yang dilatih M Idris SAg MPd, juga belum rezeki.
Sedangkan pidato Bahasa Indonesia dilatih Drs Aiyub MAg diikuti M Naufal Kamil (MIN Tijue Pidie), Gita Jazila Arista (MIN Banda Aceh), dan pidato Bahasa Arab dilatih Drs Taharuddin MPd diikuti M Halim (MTs Omar Diyan) dan Nazadia Kautsari (MTs Omar Diyan), sama, belum ada rezeki.
Kepala Bidang Pendidikan Madrasah Drs H Efendi MSi yang ikut penutupan, melalui Kasi Kesiswaan Kakak Khairul Azhar jelaskan, cabang KSM jenjang MI yang diikuti yakni Bidang IPA/Fisika dan Matematik, Tingkat MTs ada Matematika, Biologi dan FIsika, dan tingkat MA ada Matematika, Biologi, Fisika, Kimia, Ekonomi dan Giografi.
Adapun pada Aksioma, kontingen Aceh, tambah Khairul Azhar, ikuti MTQMI, MTs dan MA putra putri, Pidato Bahasa Indonesia MI putra putri, Pidato Bahasa Arab MTS putra putri, Pidato Bahasa Inggris MA putra putri, Kaliqrafi MTs dan MA putra putri.
Berikutnya, Madrasah Singer MA putra putri, Hafiz MI putra, Hadrah MTs putra putri, Atletik Tingkat MI, MTs, MA putra putri, Bulu tangkis MTS, MA putra putri, Tenis Meja tingkat MTs dan MA putra Putri.
Ajang Nasional dibuka Menag RI Drs H Lukman Hakim Saifuddin, sejak Senin (3/8) dan diakhiri Jumat (7/8), tapi penutupan Kamis malam (6/8). Kontingen sendiri baru bisa pulang Sabtu pagi, ke Jakarta-Banda Aceh, Insya Allah ashar Sabtu (8/8) mendarat di SIM Blang Bintang. Kru seumangat…. []