Siswa-siswi Kelas 4, 5, dan 6 dari MIN 6 Aceh Besar antusias mengikuti kegiatan studi tur di Anjungan PKA Ke-8. Dalam kegiatan yang dihadiri oleh guru-gurunya, mereka memiliki kesempatan unik untuk menjelajahi dan memahami keberagaman budaya Aceh melalui anjungan yang menampilkan kekayaan rempah-rempah, seni, budaya, dan berbagai aspek kehidupan masyarakat, Jum'at (10/11/2023).
Tema yang diusung oleh PKA Ke-8, "Rempahkan Bumi, Pulihkan Dunia," memberikan kesempatan bagi siswa-siswi untuk belajar lebih banyak tentang rempah-rempah, yang tidak hanya digunakan sebagai bahan masakan tetapi juga sebagai bahan obat tradisional. Anjungan ini menjadi wadah edukatif bagi para pelajar untuk memahami pentingnya rempah-rempah dalam kehidupan sehari-hari.
Dalam perjalanannya, para siswa-siswi diajak menjelajahi beragam anjungan yang menampilkan berbagai aspek kehidupan di Aceh. Mereka dapat melihat langsung alat masakan tradisional, seni kerajinan tangan, seni kreasi, senjata khas daerah, adat istiadat, dan masih banyak lagi. Hal ini memberikan pengalaman langsung yang tak terlupakan, memperkaya pengetahuan mereka tentang warisan budaya yang dimiliki Aceh.
Plt Kepala Madrasah Ibtidaiyah Negeri (MIN) 6 Aceh Besar, Rahmat SPdI, menyampaikan, "Studi tur ini bukan hanya sekadar kunjungan biasa, tapi juga bagian dari upaya pengembangan pengetahuan siswa-siswi kami. Dengan mengenal lebih dekat rempah-rempah dan kekayaan budaya Aceh, diharapkan mereka dapat menjadi generasi yang melestarikan dan mempromosikan kekayaan ini untuk masa depan."
Para guru pendamping juga aktif memberikan penjelasan dan panduan kepada siswa-siswi selama perjalanan mereka di Anjungan PKA Ke-8. Hal ini tidak hanya menjadi ajang belajar di luar kelas tetapi juga mendukung pendidikan karakter dan pembentukan sikap positif terhadap warisan budaya.
Studi tur ini tidak hanya menjadi momen edukatif, tetapi juga sebuah pengalaman berharga yang dapat membentuk rasa cinta dan kecintaan terhadap budaya dan warisan lokal. Diharapkan, kegiatan semacam ini dapat terus diadakan untuk memperkaya pengetahuan siswa-siswi dan meningkatkan pemahaman mereka terhadap keberagaman budaya di Indonesia, khususnya di Aceh.[]