Bireuen (Farizal)— Menyahuti penerapan Aplikasi Rapor Digital (ARD) madrasah yang baru-baru ini diluncurkan oleh Direktorat Jenderal Pendidikan Islam (dirjend pendis) Kementerian Agama Republik Indonesian, Madrasah Ibtidaiyah Negeri (MIN) 12 Bireuen menggelar workshop pelaksanaan ARD. Acara akan berlangsung selama satu hari penuh di MIN 12 Bireuen pada Kamis (29/11/2018).
Kepala MIN 12 Bireuen, Novera Kesumawati Putri MAg dalam laporannya saat pembukaan acara melaporkan bahwa kegiatan ini diikuti oleh 65 guru dan satu operator madrasah serta empat pegawai tata usaha. Adapun tutor yang diundang adalah Bapak Saidinur, operatur pada MIN 1 Bireuen yang sebelumnya juga bertugas di MIN 12 Bireuen.
Novera melanjutkan, kegiatan ini bertujuan untuk menyosialisasikan “produk” terbaru kementerian agama yang akan diterapkan di madrasah-madrasah dalam rangka penilaian hasil belajar. Sekaligus juga untuk menjawab kegelisahan dan pertanyaan yang muncul dari para guru terkait ARD tersebut yang rencananya akan diterapkan dalam semester ganjil ini.
“Meskipun waktunya sudah sangat mendesak, kita dituntut untuk harus siap dan terus belajar terhadap segala perubahan kebijakan yang terjadi, khususnya di dunia pendidikan. Tidak bisa itu biasa, tetapi kemauan bapak-ibu untuk terus belajar, itu yang luar biasa,” ungkap Novera menyemangati peserta.
Sementara itu, kasi pendidikan madrasah kankemenag Bireuen, Azhary MPd dalam sambutan dan arahannya menyampaikan bahwa ARD madrasah merupakan salah satu implementasi dari juknis penilaian hasil belajar peserta didik yang dibuat dalam bentuk aplikasi. ARD madrasah ini berlaku untuk madrasah negeri dan swasta pada setiap jenjangnya.
Mengutip surat edaran dirjend pendis kemenag RI nomor 1594/DJ.I/DT.II.I/KS.00/10/2018, tanggal 29 Oktober 2018 tentang penggunaan ARD madrasah, Azhary menegaskan bahwa aplikasi ini akan diberlakukan di seluruh Indonesia, mulai semester janjil tahun pelajaran 2018/ 2019 ini.
Meskipun demikian lanjut Azhary, mengingat kesiapan yang masih minim dan waktu yang sangat mendesak untuk menerapkan aplikasi ini, kita akan terus menunggu kebijakan pemerintah terkait hal ini. Namun demikian, untuk sementara waktu diharapkan madrasah tetap menyiapkan buku laporan hasil belajar siswa seperti biasa.
Di akhir sambutan dan arahannya, Azhary berharap kepada seluruh peserta untuk mengikuti kegiatan ini dengan serius dan ikhlas sampai seluruh materi tuntas dikupas bersama tutor. Sehingga setiap peserta akan mampu memahami dan menggunakan aplikasi yang relatif baru diluncurkan ini.