Banda Aceh (Yakub Yahya) ---  Mewakili Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Aceh Drs HM Daud Pakeh, Kepala Bidang Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU) H Abrar Zym SAg mengisi dua acara di Metro TV, Kamis (13/7). Tema khusus yang diangkat Metro TV dalam siaran live lokal dan siaran langsung nasional ini, ialah "Penyelenggaraan Ibadah Haji 2017".

Dalam penjelasannya, Kabid PHU antara lain mengapresiasi terima kasih atas kemitraan dengan berbagai pihak, sert rasa syukur atas penambahan kuota Jemaah Calon Haji (JCH) Aceh pada 2017 ini, dibandingkan dengan angka tahun lalu. Jumlah JCH Aceh pada 1438 Hijriah ini ada peningkatan, lebih dari 1.000 jemaah.

Tahun 2017, ada penambahan 1.248 jemaah, atau naik 41,2%. "Pada tahun 2016, jumlah kuota Aceh hanya 3.111, dan pada tahun ini bertambah menjadi 4.359 jemaah," jelas Kabid PHU, didampingi Ketua Ikatan Persaudaraan Haji Indonesia (IPHI) Provinsi Aceh, Drs H Sulaiman Abda MSi, yang juga Wakil Ketua DPR Aceh. Kabid PHU hadir didampingi Sekretaris Dharma Wanita Persatuan (DWP) Kanwil Kemenag Aceh, Hj Siti Rainiza SPd.

Kakanwil sebelumnya telah menjelaskan, bahwa pada musim haji 2017/1438 H ini, kuota Aceh mengalami penambahan, dari 4.393 jemaah, sudah termasuk 34 orang Tim Pemandu Haji Daerah (TPHD) di dalamnya. Sedangkan secara nasional kuota haji kita berjumlah 221.000 jemaah.

H Abrar jelaskan beberapa perbedaan lain dalam penyelenggaraan haji, seiring dengan penambahan kuota kali ini, seperti penambahan kloter dan peningkatan layanan, juga di asrama haji, bagi jemaah.

"Tahun 2017 ini adalah tahun peningkatan pelayanan haji," jelas Kabid PHU, dalam acara langsung, yang untuk acara lokal Ureung Geutanyoe, dipandu host Al-Hadi Habibi, dan untuk acara langsung nasional dipandu Shella Aditya.

"Tidak ada penambahan panitia haji, meskipun jemaah dan kloter bertambah," jelas Kabid PHU yang hadir ke studio di Jalan Soekarno-Hatta Gampong Meunasah Manyet, Kecamatan Ingin Jaya Aceh Besar, mewakili Kakanwil. Kakanwil dan kontingen Aceh sedang sukseskan acara  Seleksi Tilawatil Quran Nasional (STQN)) ke 24 di Tarakan Kalimantan Utara (Kaltara).

"Soal ukuran puas itu memang tidak bisa diukur, karena ini haji. Ini dekrit Allah Taala bagi orang Islam. Setiap tahun kita di DPR Aceh bersama Kementerian Agama dan Pemerintah Aceh terus tingkatkan koordinasi. Saya yakin meskipun jemaah bertambah, dengan koordinasi bersama intansi terkait dalam penyelenggaraan haji, ibadah ini akan sukses. Kita berdoa semua lancar dan aman," tambah Ketua IPHI Aceh.

Kabid PHU jelaskan pula, angka yang relatif murah untuk Biaya Perjalanan Ibadah Haji (BPIH), yang lebih murah dari tahun sebelumnya. "Aceh bersyukur bisa mendapatkan biaya termurah, sebesar Rp 31.040.900. Lebih murah dibanding tahun sebelumnya Rp 31.117.461. Nanti dikurangi lagi dengan pengembalian living cost sebesar 1500 riyal dan mendapatkan kompensasi dari Rumah Wakaf Baitul Asyi di Makkah," jelas H Abrar yang baru tiba dari acara manasik di Tijue Sigli Kab Pidie, dan Simpang Mulieng Syamtalira Arun Kab Aceh Utara.

Kabid PHU dan Ketua IPHI yang tampil dengan jas coklat dan kostum putih itu, juga uraikan koordinasi baik dengan lintas institusi untuk suksesnya haji. Misalnya kerja sama intensif dengan Mendagri/Biro Isra Aceh, Puskesmas danDinas Kesehatan, Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Kelas III Banda Aceh, Dinas Syariat Islam, Imigrasi, Angkasa Pura II, Polri, Danlanud, Dinas Perhubungan, Garuda Indonesia, BPS BPIH, dan lainnya. Termasuk UPT Asrama Haji Aceh.

Soal manasik secara bertahap, di kecamatan dan kabupaten, serta keberangkatan kloter 1 Aceh (masuk dalam gelombang II) mulai 15 Agustus, sebulan lagi itu, juga disampaikannya.

Acara dengan media elektronik itu, dilangsungkan beriringan. Acara pemberitaan pertama, seusai siaran berita Wajah Aceh, bernama Ureung Geutanyoe, disiarkan pukul 13.30 hingga headlinennwes pukul 14.00 WIB.

Sedangkan acara dialog kedua itu, Newsline Nusantara hingga pukul 14.30. Saat Newsline Nusantara, setelah dari Metro TV Aceh yang juga adaiarkan liputan seputar Asrama Haji dan Kankemenag Banda Aceh itu, disambung oleh studio di Surabaya dan Yogyakarta, di antaranya juga mengangkat topik soal haji. [RN]