Kota Subulussalam-KemenagNews, Rabu (11/9/2013) Saya senang menjadi pegawai di lingkungan Kemenag (Kementerian Agama), karena ada hubungan dengan agama yang mulia ini. Apalagi saya ini di 'satuan kerja' di KUA Kecamatan Longkib, Kota Subulussalam. Salah satu tugas kita di KUA ialah 'menghalalkan yang haram (nikah)'.Istilah 'menghalakan yang haram', tidak bermakna lain-lain, dan akrab di kalangan KUA. Nikah ialah menghalalkan hubungan suami istri, yang tanpa nikah itu, sebelumnya hubungan itu, hukumnya haram. Namun ada beberapa hambatan dalam melaksanakan tugas di lingkungan kami, yaitu:1. Jarak tempuh yang jauh dan sulit oleh pelaksana P3N (Pembantu Pegawai Pencatat Nikah) dalam pengurusan nikah warganya, dan kurangnya pengetahuan Pengurus Desa soal prosedur nikah;2. Fasilitas kantor yang masih belum lengkap, seperti print yang rusak;3. Jarak para pegawai dengan kantor cukup jauh, yang sering mengalami kendala dalam perjalanan menuju kantor.Mudah-mudahan semua hambatan ini dapat diselesaikan dengan baik. Pastinya perhatian semua pihak baik pemerintah maupun masyarakat dinanti, untuk dapat memberi kemajuan dan perhatian untuk umat.[Dari Astuti Banurea, S.Sos.I, Pelaksana Kehumasan KUA Kecamatan Longkib, serta peserta Workshop Jurnalistik, Kehumasan, dan Keprokokolan Kankemenag Kota Subulussalam, Hotel Helmes One, Kota Subulussalam (3-5 September 2013)/y][foto: acara workshop jurnalistik; foto peserta, dan foto salah satu pemateri di depan kankemenag kota subulussalam]