Lhoksukon (Masnoer)---Keluarga Besar Madrasah Ibtidaiyah Negeri (MIN) 30 Aceh Utara mengadakan aneka kegiatan lomba bernuansa Islami, dalam rangka menyambut Tahun Baru Islam 1441 Hijriah, dengan tema “Sucikan jiwa, bersihkan hati, mari menyambut tahun baru islam 1441 H, semoga dipenuhi kebaikan dan keberkahan”.
Kegiatan tersebut dibuka oleh kepala MIN 30 Aceh Utara, di halaman MIN setempat Kecamatan Baktiya. Diikuti oleh 30 murid, Kamis (29/8)
Adapun peserta perlombaan murid dari kelas 4 s/d kelas 6 dengan cabang lomba yang dipertandingkan yakni lomba Azan, hafalan surat – surat pendek dan Baca Puisi. Sedangkan khusus kelas 1 dan 2 yang diperlombakan lomba Fashion Show. Kegiatan ini untuk memperkenalkan busana islami sesuai dengan syariat.
Kemudian, ada pula Tausyiah/ceramah agama yang berjudul Refleksi tahun baru islam dan kaitannya dalam memaknai hijrahnya nabi Muhammad SAW yang disampaikan Ustadz Ibnoe Hajar, S.Pd.I,. M.Pd. Kegiatan ini akan dilaksanakan pada hari Sabtu, 31 Agustus 2019
Menurut ketua panitia. Ustadz Ibnu Hajar, bahwa kegiatan tersebut dinilai sangat berdampak positif terhadap murid MIN 30 Aceh Utara karena selain untuk mengasah kemampuan anak didik juga dapat menanamkan kepada anak didik tentang makna tahun baru Islam karena bertepatan pada tahun baru Islam, sekaligus untuk mencari bakat anak menurut kemampuannya masing – masing.
“Dengan kegiatan ini akan memberikan pengaruh nuansa islami ke murid madrasah, sehingga murid – murid termotivasi dan istiqamah untuk selalu berbuat baik,” harapnya.
Kepala MIN 30 Aceh Utara, H. Muhammad Yusuf S.Pd.I menyebutkan, bahwa ada beberapa hal yang hendaknya dilakukan umat islam dalam rangka menyambut dan bukan memeriahkan atau merayakan tahun baru Hijriah, yakni setiap orang islam, senantiasa dengan bangga menunjukkan jati diri ke islamannya. Menjadikan fenimena pergantian waktu, siang dan malam, pekan, bulan, tahun dan seterusnya yang merupakan salah satu kebesaran Allah SWT. untuk banyak bertafakkur dan berzikir.
“Mengingatkan bahwa berdasarkan sunnah nabi SAW tidak ada contoh aktifitas dan praktek ritual tertentu dalam menyambut pergantian tahun baru,” sebut H.Yoes sapaan Muhammad Yusuf.
Namun, katanya lagi bahwa tidak ada salahnya, bahkan sangat baik jika momentum ini digunakan untuk hal–hal yang bermanfaat yang tidak bersifat ritual khusus, dapat diambil pelajaran darinya disamping dimanfaatkan untuk introspeksi diri. Kemudia menengok dari semua kejadian peristiwa selanjang tahun sebelumnya, dimana berbagai krisis dan konflik multidimensi, musibah dan bencana banjir besar silih bergangi telah mengharu biru ki Indonesia pada umumnya, khususnya umat islam.
”Oleh karena itu, tahun baru hijriah mengingatkan kita pada hijrah nabi Muhammad SAW. Untuk itu, marilah kita menghijrahkan diri dari segala bentuk keburukan menuju kebaikan, dari kemaksiatan menuju ketaatan, dari kejaliahan menuju totalitas,” ucap H.Yoes.