Jambi (Inmas)----Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin membuka secara resmi Perkemahan Pramuka Santri Nusantara (PPSN) V tingkat Nasional tahun 2018 di di Bumi Perkemahan Abdurrahman Sayuti-Musa, Muaro Jambi, Provinsi Jambi, Kamis (25/10).
Pembukaan tersebut ditandai dengan pemukulan bedug oleh Menteri Agama disaksikan ribuan santri se Indonesia dan semua tamu undangan yang hadir.
5000 orang lebih hadir pada pembukaan kegiatan tingkat nasional 2018 itu.
Turut hadir Kakanwil Kemenag Aceh, Drs H M Daud Pakeh yang telah tiba di Jambi sehari sebelum pembukaan kegiatan, Kakanwil juga mendampingi sekaligus menyemangati Kontingen pramuka santri Aceh yang ikut pada even tersebut.
Menag dalam sambutannya berpesan agar para santri menjadikan pramuka sebagai gerakan.
"Sebagai sebuah gerakan maka pramuka menjadi tanggung jawab bersama. Perlu ada sinergi antara santri dan alumni pesantren agar ada sumbangsih dan insrpirasi positif yang bisa diberikan dalam rangka penanaman generasi muda yang unggul," pesan Menag.
Kedua, menurut Menag anggota pramuka santri harus menjadi pribadi yang berkarakter dan berintegritas. "Untuk itu, pramuka santri harus memegang nilai idealisme agar tumbuh sebagai generasi yang bermanfaat bagi orang lain," sebut Menag.
"Santri tidak hanya berfikir untuk diri sandiri, tapi apa yang bisa dilakukan untuk orang lain. Itu tipologi pramuka santri yang layak jadi calon pemimpin bangsa masa depan," lanjutnya.
Terakhir, Menag berpesan agar para santri menjadikan PPSN sebagai ajang silaturahim dan komunikasi antar sesama anggota pramuka yang datang dari berbagai provinsi.
"Ini kesempatan baik untuk menjalin jaringan dan mempererat ukhuwah islamiyah dan wathaniyah untuk masa depan bangsa yang lebih baik," sebut Menag.
Ketua Panitia PPSN V, Prof Kamaruddin Amin menyebutkan kegiatan yang dilaksanakan tiga tahunan tersebut memiliki tiga spirit utama.
"Ada tiga spirit dalam pelaksanaan Perkemahan Pramuka Santri Nusantara, yaitu spirit budaya pesantren, spirit Nusantara dan spirit budaya nasionalisme," ungkap Kamaruddin.
Maka wujud realisasi kepramukaan di Indonesia adalah dengan membangun nilai kepramukaan disetiap lini, dan sangat penting bagi santri untuk diterapkan di Ponpes masing-masing, lanjutnya.
Ketua Kwartil Nasional Pramuka, Komjen Purn Drs Budi Waseso, mengatakan kader pramuka adalah calon pimpinan bangsa masa depan.
"Karenanya tempa diri kalian, siapkan bekal hidup, bukan saja ilmu dan teknologi tetapi juga akhak mulia. Termasuk melalui pramuka, mari junjung kebinnekaan, perbedaan adalah aset. Pendidikan non formal sebagai ciri pramuka, yang menjadi suplemen bagi pendidikan formal. Kegiatan yang diselenggarakan Kemenag merupakan wujud penrapan pramuka di pondok pesantren. Jadilah duta persatuan dan kesatuan bangsa," ucapnya.
Sekitar 3500 santri ikut ambil bagian dalam ajang PPSN yang bertema "Pramuka Santri Menebar Kedamaian untuk Indonesia yang kuat dan Berkarakter."
PPSN merupakan salah satu instrumen dalam rangka mengembangkan potensi santri melalui sinergi pendidikan moral dan akhlak Islami, dengan metode interaktif dan dinamis berbasis keterampilan dalam gerakan pramuka.[]